Dr. I Made Suarta. (BP/lun)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat COVID-19 dipandang sebagai kebijakan dilema. Di satu sisi pemerintah membatasi kegiatan masyarakat agar kasus pandemi tidak semakin melonjak. Di sisi lain masyarakat harus beraktivitas, berjuang memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Dr. I Made Suarta, S.H., M. Hum. Jumat (9/7) mengatakan, solusi yang bisa diambil dalam masa PPKM darurat seperti ini adalah dengan tetap melakukan kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, terutama memakai masker yang benar. Dengan demikian, penularan kasus COVID-19 bisa ditekan, kemudian di satu sisi masyarakat masih bisa beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca juga:  Dana Hibah Pariwisata Untuk Kesiapan Destinasi Wisata Terapkan Prokes Covid-19

Jadi, senjata yang paling ampuh untuk menekan laju penularan Covid-19, menurut Suarta, adalah prokes ketat. Suarta yang seniman Arja ini mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya menanggulangi kasus COVID-19 dan ancaman varian barunya.

Karena itu kampus yang dipimpinnya menerapkan prokes ketat. Selain menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, serta alat pengukur suhu tubuh, kampus juga mengedukasi mahasiswa untuk taat prokes. Pembelajaran daring salah satu upaya untuk menekan laju penularan COVID-19 di lingkungan kampus.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Dukung Pembangunan Pos SAR di Nusa Penida

Manakala mahasiswa harus datang secara tatap muka ke kampus, pemakaian masker menjadi suatu keharusan. Jika tak memakai masker, mahasiswa tak diizinkan memasuki kampus. Ada satpam yang menjaga di pintu masuk.

Kasus Melonjak

Sementara itu tambahan kasus COVID-19 Bali terus melonjak. Pada Kamis (8/7) misalnya, tambahannya di atas 570 kasus.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, terdapat 577 kasus baru. Sehingga kumulatif kasus yang ditangani Bali mencapai 53.405 orang.

Baca juga:  Pengarak Ogoh-ogoh Diminta Tetap Terapkan Prokes 

Korban jiwa bertambah 7 orang. Kumulatif korban jiwa COVID-19 mencapai 1.612 orang (3,02 persen). (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *