DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Jumat (9/7), tambahan kasus COVID-19 nasional masih melampaui 38.000 orang. Kabar baiknya, pasien sembuh kembali memecahkan rekor dengan jumlah hampir mencapai 29 ribu orang.
Korban jiwa pada hari ini masih tinggi. Lebih tinggi dari sehari sebelumnya, ada di atas 870 orang.
Data Satgas Penanganan COVID-19 Nasional memperlihatkan terjadi penambahan 38.124 orang. Kumulatifnya menjadi 2.455.912 orang.
Pada hari ini dilaporkan yang sembuh sebanyak 28.975 orang. Total pasien sembuh menjadi 2.023.548 orang.
Korban jiwa tercatat 871 orang. Sehingga kumulatifnya menjadi 64.631 orang selama pandemi berlangsung sejak Maret 2020.
Jumlah pasien COVID-19 yang masih dirawat mencapai 367.733 orang. Suspek mencapai 118.701 orang.
Deteksi Dini
Terkait tingginya angka kasus, Juru Bicara Penanganan COVID-19 Nasional, Prof. Wiku Adisasmito dalam keterangan persnya, Kamis (8/7), mengatakan upaya deteksi dini yang dilakukan pemerintah daerah melalui pemeriksaan atau testing harus diupayakan secara masif. Ia menyebutkan, angka testing nasional kini sudah melebihi standar WHO dengan jumlah pemeriksaan per 1000 penduduk per minggu mencapai 252,78%, dengan jumlah PCR sebanyak 380.480 (52%), antigen sebanyak 363.399 (48%).
Angka ini menunjukkan upaya testing terus mengalami peningkatan. Namun yang perlu diingat bahwa pemeriksaan ini, harus terus diupayakan secara merata di seluruh provinsi di Indonesia.
Pemerintah, lanjutnya, terus berupaya memasifkan testing sehingga kasus positif dapat lebih banyak teridentifikasi dan segera ditangani. “Dimohon seluruh Pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan kementerian kesehatan dalam mendata dan melaporkan cakupan testing diwilayahnya masing-masing. Pastikan cakupan testing di wilayahnya masing-masing telah melebihi standar WHO dengan memperhatikan positivity rate di wilayahnya masing-masing,” sarannya.
Di saat seperti ini, dimana kasus sedang meningkat tajam, testing salah satu hal yang harus dikejar. “Masifkan testing, utamanya pada orang bergejala dan kontak erat,” pungkas Wiku. (Diah Dewi/balipost)