Ilustrasi. (BP/tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Korban jiwa COVID-19 dalam waktu sepekan terakhir bertambah signifikan di Bali. Meski masih di bawah 10, jumlahnya cukup tinggi, kisaran 6 sampai 9 orang sehari.

Pada Minggu (11/7), tambahan korban jiwa dilaporkan sebanyak 9 orang. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, ada 4 kabupaten/kota yang melaporkan warga meninggal karena COVID-19.

Setengahnya berasal dari 1 kabupaten, yakni Buleleng. Dilaporkan ada 5 korban jiwa terpapar COVID-19 yang merupakan warga kabupaten berstatus zona orange itu.

Dengan tambahan signifikan ini, sudah lima hari berturut-turut Buleleng mencatat korban jiwa akibat penyakit ini. Total selama 5 hari ini, 12 orang dilaporkan meninggal.

Sementara itu, laporan kematian akibat COVID-19 juga kembali dilaporkan Tabanan dalam 5 hari berturut-turut. Pada hari ini terdapat 2 orang lagi tercatat meninggal sehingga jumlahnya dalam 5 hari terakhir mencapai 9 orang.

Sisa dua korban jiwa dilaporkan masing-masing satu oleh Denpasar dan Karangasem. Untuk hari ini, mayoritas korban jiwa memiliki penyakit penyerta (komorbid). Komposisinya 5 berkomorbid dan 4 tak berkomorbid.

Baca juga:  Hari Ini, Bali Laporkan Nihil Korban Jiwa COVID-19

Pasien pertama merupakan pria berusia 59 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSUD Buleleng pada 28 Juni dan terkonfirmasi di sehari kemudian. Pasien tanpa komorbid ini meninggal 13 hari setelah dirawat, 11 Juli.

Pasien kedua merupakan pria berusia 54 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSUD Kerta Usada pada 30 Juni dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan komorbid tekanan darah tinggi ini meninggal 11 hari setelah dirawat, 11 Juli.

Pasien ketiga merupakan perempuan berusia 51 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSUD Buleleng pada 6 Juli dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien berkomorbid gangguan ginjal ini meninggal pada 10 Juli.

Pasien keempat merupakan pria berusia 62 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSU KDH Bros pada 7 Juli dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 10 Juli.

Baca juga:  Pj Gubernur Bali Mesti Lanjutkan Pondasi 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru

Pasien kelima merupakan pria berusia 72 tahun. Warga Buleleng ini masuk ke RSUD Buleleng pada 10 Juli namun terkonfirmasi dua hari sebelumnya. Pasien dengan gangguan ginjal ini meninggal pada 11 Juli.

Pasien keenam merupakan perempuan berusia 51 tahun. Warga Tabanan ini masuk ke RSUD Buleleng pada 7 Juli dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien dengan penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes ini meninggal 11 Juli.

Pasien ketujuh merupakan perempuan berusia 70 tahun. Warga Tabanan ini masuk ke RSUD Tabanan pada 6 Juli dan terkonfirmasi sehari setelahnya. Pasien dengan penyakit pneumonia ini meninggal 11 Juli.

Pasien kedelapan merupakan pria berusia 45 tahun. Warga Denpasar ini masuk ke RSUD Bali Mandara pada 9 Juli namun terkonfirmasi 12 hari sebelumnya, 27 Juni. Pasien tanpa komorbid ini meninggal pada 10 Juli.

Baca juga:  SKB di Karangasem Kembali Difungsikan Jadi Isoter

Pasien kesembilan merupakan pria berusia 51 tahun. Warga Karangasem ini masuk ke RSUD Karangasem pada 20 Juni dan terkonfirmasi di hari yang sama. Pasien tanpa komorbid ini meninggal setelah 3 minggu dirawat, 11 Juli.

Kumulatif korban jiwa mencapai 1.634 orang. Rinciannya 1.628 WNI dan 6 WNA.

Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 367 orang, Badung 270 orang, Tabanan 214 orang, Buleleng 202 orang, dan Gianyar 145 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Bangli 122 orang, Karangasem 122 orang, Jembrana 89 orang, dan Klungkung 81 orang. Terdapat juga 16 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *