SEMARAPURA, BALIPOST.com – Harga ayam dan bebek hidup di pasar tradisional Kabupaten Klungkung melonjak tajam. Kondisi yang telah berlangsung sejak beberapa pekan ini dinilai sebagai dampak berkurangnya kiriman dari tingkat peternak dan lonjakan harga pakan. Pedagang pun dibuat meringis lantaran penjualannya melesu.
Berdasarkan pantauan di Pasar Hewan Galiran, Klungkung, harga ayam yang sebelumnya kisaran Rp 35 ribu per ekor, menjadi Rp 45 per ekor. Lonjakan juga terjadi pada bebek dari Rp 25 ribu menjadi 45 ribu per ekor. Salah seorang pedagang, Kadek Riasih menuturkan kondisi tersebut terjadi sejak dua minggu lalu. “Kenaikan cukup signifikan. Tumben semahal ini,” tuturnya.
Penyebabnya, kata dia akibat berkurangnya kiriman dari tingkat peternak, disamping sebagai imbas lonjakan harga pakan. “Biasanya itu yang jadi penyebab. Pasokan berkurang sama harga pakan naik,” ucapnya.
Harga yang demikian berdampak pada penjualannya. Minat konsumen untuk membeli menjadi lesu. Padahal belakangan ini terdapat sejumlah upacara Umat Hindu. “Penjualan lesu. Dapat untung sedikit,” imbuhnya.
Sementara itu, pedagang Wayan Sumiarsi berharap kondisi ini segera kembali normal. “Harapannya biar segera turun. Kalau mahal, tak dapat jualan,” cetusnya.
Lonjakan harga juga memukul konsumen. Salah satunya Komang Mudarta asal Desa Kamasan. “Ya lumayan jadi beban kalau harganya seperti ini,” tandasnya. (sosiawan/balipost)