Budi Gunadi Sadikin. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Stok vaksin yang ada saat ini sebanyak 75 juta dosis di seluruh Indonesia diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk segera dihabiskan. Sejauh ini, menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, vaksin yang sudah disuntikkan mencapai 56 juta dosis untuk 40 juta orang yang menerima suntik pertama dan sisanya suntik kedua.

Dalam keterangan pers virtual dipantau dari Denpasar, Jumat (16/7), Menkes mengatakan masih ada sisa sebanyak 19 juta dosis tersebar di daerah. “Kita sudah ada kedatangan bahan baku yang cukup. Di akhir Agustus nanti akan ada tambahan lebih dari 30 juta dosis kembali,” katanya.

Untuk itu, Presiden disebutnya mengarahkan agar vaksinasi dipercepat. Stok yang ditahan di daerah sebagai cadangan suntik kedua. “Beliau minta  segera dihabiskan saja karena nanti akan ada dosis vaksin baru yang datang,” katanya.

Baca juga:  Vaksin Booster II di Jembrana Digelar di 10 Puskemas

Arahan terkait vaksinasi ini, kata Menkes, seluruh pemerintah daerah, TNI, dan Polri segera memanfaatkan stok yang di daerah-daerah.

Dalam kesempatan itu, Menkes Budi juga memperbarui data ketersediaan tempat tidur. Yang ada di Jakarta sebanyak 1.000 bed di Wisma Haji terdiri dari 900 tempat tidur biasa dan 100 tempat tidur ICU bekerjasama dengan RS Pertamina. Juga ada tambahan 300 bed di RS Cipto Mangunkusumo, dan 300 – 500 bed yang disiapkan oleh RS Pertamina. “Jadi total mungkin ada persediaan hampir 2.000 tempat tidur tambahan yang sedang dipersiapkan untuk pasien bergejala sedang,” jelasnya.

Baca juga:  Vaksinasi di Kawasan Zona Hijau, Segini Jumlah Vaksin akan Tiba di Bali

Pihaknya juga sudah mengidentifikasi beberapa tempat di Bandung untuk RS lapangan jika diperlukan. Termasuk di Surabaya.

Dari sisi kebutuhan oksigen, diakuinya terjadi peningkatan konsumsi sangat pesat, dari 400 ton per hari, naik 2.000 ton per hari. “Kami sudah memberikan strategi pemenuhan kebutuhan suplainya, dengan cara menggunakan excess capacity dari pabrik-pabrik atau industri yang ada di dalam negeri bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian. Ada sekitar 240 sampai 250 ton per hari excess capacity yang bisa kami gunakan,” paparnya.

Ia juga memaparkan strategi oksigen konsentrator yang bisa dipasang di rumah maupun bed di RS. Untuk mensuplai oksigen dengan kapasitas 10-50 liter per menit. Sehingga cukup untuk tempat tidur isolasi. “Kami berencana membeli sekitar 20.000 sampai 30.000 oksigen konsentrator yang bisa menyediakan 600 ton per hari oksigen untuk RS dan bisa kita pinjamkan ke masyarakat yang membutuhkan,” terangnya.

Baca juga:  Vaksinasi "Booster" untuk Nakes, Bali Masih Tunggu Juknis Pusat

Ia juga mengatakan bahwa Presiden meminta agar penerapan prokes 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, harus diperketat. “Terutama yang paling penting adalah memakai masker. Jadi beliau (Presiden Joko Widodo, red) menekankan memakai masker sangat penting. Karena apapun yang disediakan di rumah sakit tidak akan cukup kalau penerapan protokol kesehatan tidak baik,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *