ADELAIDE, BALIPOST.com – Adelaide pada Selasa (20/7) akan menjadi yang terbaru dari serangkaian kota-kota Australia yang sudah melakukan penguncian. Negara yang sebagian besar penduduknya belum divaksinasi itu berjuang untuk menahan wabah virus corona yang menyebar dengan cepat.
Negara bagian Australia Selatan, di mana Adelaide adalah ibu kotanya, mengatakan akan mengikuti langkah Sydney dan Melbourne dalam penguncian, setelah lima kasus lokal terdeteksi. Dengan keputusan itu berarti lebih dari 14 juta warga Australia diperintahkan untuk tinggal di rumah.
“Mulai pukul 18.00 malam ini, Australia Selatan melakukan penguncian,” kata perdana menteri negara bagian Steven Marshall, dikutip dari AFP.
Ia mengatakan penguncian itu akan diberlakukan setidaknya selama tujuh hari. “Kami benci menerapkan pembatasan ini, tetapi kami yakin kami hanya memiliki satu kesempatan — satu kesempatan untuk melakukannya dengan benar.”
Hanya 11 persen dari 25 juta penduduk Australia yang saat ini divaksinasi. Namun hingga saat ini, penularan masyarakat secara luas telah dapat ditanggulangi.
Selama sebulan terakhir, pihak berwenang telah berjuang untuk meredam wabah varian Delta yang menyebar cepat. Dimulai setelah awak pesawat luar negeri menginfeksi seorang pengemudi Sydney.
Sejak itu virus tersebut telah melampaui batas negara, menciptakan sekitar 100 kasus baru setiap hari di seluruh negara kepulauan yang luas itu.
Penguncian Sydney, sekarang dalam minggu keempat, telah memperlambat penyebaran virus di sana. Tetapi gagal menghilangkan infeksi baru.
Wabah Sydney kini telah berkembang menjadi 1.418 kasus. Dengan 78 kasus baru dilaporkan pada Selasa.
Warga hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk berolahraga, membeli makanan, atau untuk beberapa alasan lain yang sudah ditentukan.
Pada saat yang sama, pihak berwenang di Melbourne pada Selasa mengatakan penguncian cepat selama lima hari, yang seharusnya berakhir, akan diperpanjang setidaknya tujuh hari lagi.
Di Queensland, pihak berwenang juga bersiaga setelah seorang wanita yang mengunjungi beberapa lokasi wisata dinyatakan positif terkena virus. (Diah Dewi/balipost)