Petugas melakukan pemakaman jasad pasien COVID-19. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Jumat (23/7) ini, dilaporkan tambahan puluhan korban jiwa, sebanyak 32 orang.  Tujuh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19. Juga satu warga luar Bali dicatatkan meninggal hari ini.

Tambahan korban jiwa terbanyak dilaporkan zona merah Buleleng, sebanyak 11 orang. Disusul di urutan kedua adalah Denpasar 8 orang.

Kemudian Tabanan ada di peringkat 3 dengan 7 kematian baru. Badung dan Karangasem ada di urutan selanjutnya dengan 2 kematian. Sedangkan Bangli mencatatkan tambahan 1 korban jiwa.

Tiga zona merah, yaitu Denpasar, Tabanan, dan Buleleng mendominasi korban jiwa COVID-19 di Bali. Dalam 3 minggu terakhir (3-23 Juli), puluhan jiwa di 3 kabupaten/kota itu melayang karena terjangkit COVID-19.

Bila ditotal, angka kematian di 3 kabupaten/kota ini berjumlah 206 orang. Rinciannya Denpasar mencapai 84 orang meninggal, Buleleng sebanyak 62 orang, dan Tabanan 60 orang.

Hari Ketujuhbelas

Baca juga:  Ketua PHRI Bali Minta Industri Spa Jaga Martabat

Sebelas pasien meninggal dilaporkan Buleleng pada hari ketujuhbelas mencatatkan tambahan kematian berturut-turut. Terdiri dari 6 pria dan 5 perempuan. Berusia antara 50 hingga 78 tahun.

Tiga pasien tidak memiliki komorbid. Sedangkan 8 sisanya memiliki penyakit penyerta. Jenisnya stroke, diabetes, gagal ginjal, dan tekanan darah tinggi. Seluruhnya meninggal pada hari ini.

Pasien meninggal dilaporkan Denpasar sebanyak 8 orang. Terdiri dari 6 perempuan dan 2 pria. Usia termudanya 6 bulan hingga 68 tahun untuk yang tertua.

Untuk penyakit penyerta, 5 pasien memiliki dengan jenis diabetes, gangguan ginjal, dan tekanan darah tinggi. Tiga pasien lainnya tidak memiliki komorbid.

Lima pasien dilaporkan meninggal hari ini. Dua pasien meninggal pada 22 Juli, sedangkan satu orang lagi meninggal pada 21 Juli.

Tabanan memasuki hari ketujuhbelas masih bertambah kasus meninggal. Hari ini ada 7 korban jiwa yang dilaporkan. Terdiri dari 5 pria dan 2 perempuan.

Baca juga:  Gubernur Koster: Porprov Bali XV Harus Lahirkan Insan Terbaik

Enam korban meninggal memiliki penyakit penyerta. Jenisnya diabetes, gangguan ginjal, hati, paru, tumor, dan tekanan darah tinggi. Satu pasien tak berkomorbid. Lima pasien meninggal hari ini, sementara dua lainnya meninggal pada 22 Juli.

Karangasem kembali lagi mencatatkan dua pasien meninggal, yakni pria berumur 78 tahun dan pria berusia 64 tahun.

Pasien berusia 78 tahun tidak memiliki komorbid dan meninggal pada 22 Juli. Sedangkan pasien satunya berkomorbid gangguan ginjal juga meninggal 22 Juli.

Dilaporkan Badung

Dua pasien meninggal juga dilaporkan Badung. Terdiri dari pria berusia 32 tahun dan pria berusia 61 tahun.

Pasien berusia 32 tahun meninggal pada 22 Juli dan memiliki komorbid HIV. Sedangkan pasien lainnya memiliki komorbid gangguan ginjal dan meninggal hari ini.

Bangli melaporkan seorang pasien pria berusia 62 tahun meninggal pada hari ini. Warga ini masuk ke RSUP Sanglah pada 1 Juli namun terkonfirmasi 2 minggu kemudian, 14 Juli. Pasien memiliki komorbid gangguan paru.

Baca juga:  Ini, Nama Hotel dan Destinasi Wisata di Denpasar Sudah Kantongi Verifikasi Prokes

Pasien meninggal dari luar Bali juga dilaporkan hari ini. Pasien perempuan berusia 46 tahun ini masuk ke RSUD Mangusada pada 19 Juli namun terkonfirmasi 3 hari sebelumnya, 16 Juli. Pasien tak berkomorbid ini meninggal 23 Juli.

Kumulatif korban jiwa mencapai 1.905 orang. Rinciannya 1.899 WNI dan 6 WNA.

Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 444 orang, Badung 309 orang, Tabanan 263 orang, Buleleng 251 orang, dan Gianyar 151 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Karangasem 138 orang, Bangli 129 orang, Jembrana 108 orang, dan Klungkung 89 orang. Terdapat juga 18 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *