DENPASAR, BALIPOST.com – Di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyakarat (PPKM) Level 4 yang akan berakhir pada 2 Agustus, kasus baru dan korban jiwa di Bali masih bertambah signifikan. Pada Minggu (1/8), warga Bali yang terjangkit COVID-19 masih di atas 1.100 orang. Diperlukan adanya kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) untuk memutus penyebaran COVID-19 ini.
Korban jiwa COVID-19 di Bali juga masih bertambah signifikan. Jumlah kematian harian masih ada di atas 30 jiwa.
Kabar baiknya, pasien sembuh masih bertambah cukup signifikan. Jumlah kesembuhan baru yang dilaporkan ada di atas 800 orang.
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 Bali per pukul 13.30 WITA, terdapat 1.146 kasus baru. Kumulatif kasus yang ditangani Bali mencapai 77.465 orang.
Korban jiwa bertambah 33 orang. Kumulatif korban jiwa COVID-19 mencapai 2.184 orang (2,82 persen). Rinciannya 2.178 WNI dan 6 WNA.
Pasien sembuh bertambah mencapai 839 orang. Sehingga total pasien sembuh saat ini sebanyak 62.597 orang (80,81 persen).
Jumlah kasus aktif yang masih dirawat maupun menjalani karantina berjumlah 12.684 orang (16.37 persen). Mereka dirawat di 17 RS dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering.
Disiplin Prokes
Masih bertambahnya kasus baru di Bali ini membuat Gubernur Bali, Wayan Koster, mengimbau seluruh komponen masyarakat Bali tertib dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 12 Tahun 2021. “Selalu memakai masker dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak (tidak berkerumun), mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan. Sayangi diri sendiri, keluarga, dan sahabat Anda. Selamatkan jiwa diri sendiri, keluarga, dan sahabat Anda,” katanya belum lama ini.
Ia juga meminta agar masyarakat mengikuti program vaksinasi untuk suntik ke-1 dan suntik ke-2 sesuai jadwal di wilayah masing-masing. Selain itu, bersedia dan aktif menjalani tracing dan testing ketika bersentuhan dengan orang yang terkena COVID-19.
“Selalu menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan rajin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, vitamin, ramuan tradisional, dan istirahat yang cukup,” pesannya.
Gubernur Koster meminta seluruh komponen masyarakat secara bersama-sama mengembangkan kesabaran dan kesadaran kolektif, bahwa ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama dengan semangat gotong royong agar Pandemi COVID -19 dapat ditangani dengan sebaik-baiknya. “Dengan spirit kehidupan sesuai nilai-nilai kearifan lokal Bali, Saya mengajak sameton krama Bali sareng sami (warga Bali semuanya, red) agar tetap kompak, guyub, bersatu, gilik-saguluk, salunglung sabayantaka, parasparo, sarpana ya, seia sekata, seiring sejalan, bersama-sama, bahu membahu, bergotong-royong dengan tidak saling menyalahkan, tidak saling tuduh, tidak saling menyerang, dan tidak melakukan tindakan kontra produktif serta terus berdoa dengan keyakinan masing-masing agar Gumi Bali tetap kondusif, nyaman, aman, dan damai,” katanya mengingatkan.
BOR RS Rujukan
Di tengah tingginya tambahan kasus pada 31 Juli, BOR Isolasi terisi sebanyak 1.885 bed (74,59 persen) dari 2.430 bed. Masih tersisa sebanyak 518 bed (25,41 persen).
Dilihat dari data, jumlah keterisian ini bertambah 13 bed dari sehari sebelumnya sebanyak 1.872 bed. Sedangkan konversi bed isolasi dibandingkan sehari sebelumnya bertambah 92 unit.
Untuk BOR ICU terisi sebanyak 216 bed (70,07 persen) dari 296 bed. Keterisian ICU mengalami pengurangan 24 bed dari 240 bed sehari sebelumnya. Masih tersisa sebanyak 80 bed (29,93 persen).
Ada enam kabupaten/kota dengan BOR Isolasi di atas 75 persen. Yakni Buleleng 92,58 persen, Badung 84,41 persen, Jembrana 83,65 persen, Denpasar 81,41 persen, Klungkung 80 persen, dan Gianyar 79,35 persen.
Sementara itu, terdapat empat kabupaten/kota dengan BOR ICU di atas 70 persen. Yakni Buleleng 96,67 persen, Klungkung 76,47 persen, Denpasar 75,76 persen, dan Tabanan 75 persen. (Diah Dewi/balipost)