DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Minggu (1/8), dilaporkan tambahan korban jiwa sebanyak 33 orang. Seluruh kabupaten/kota melaporkan tambahan kematian karena COVID-19.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, tambahan korban jiwa terbanyak dilaporkan zona merah Denpasar, mencapai 7 orang. Disusul di urutan kedua adalah Buleleng 6 orang.
Kemudian Badung dan Karangasem melaporkan 5 warga meninggal. Sebanyak 5 kabupaten, yakni Jembrana, Tabanan, Gianyar, Bangli, dan Klungkung melaporkan 2 korban jiwa.
Zona merah Tabanan sudah hampir 4 minggu, tepatnya memasuki hari keduapuluh enam berturut-turut mencatatkan kematian. Totalnya kini mencapai 130 orang. Jika dirata-ratakan, kabupaten ini melaporkan 5 kematian per hari.
Tak Berkomorbid
Tujuh pasien dari Denpasar terdiri dari 4 pria dan 3 perempuan. Usianya antara 26 hingga 73 tahun.
Sebanyak 4 pasien tidak berkomorbid. Sedangkan 3 pasien lagi memiliki penyakit penyerta. Jenisnya stroke, diabetes, dan gangguan jantung. Lima meninggal hari ini, sementara 2 pasien dilaporkan meninggal pada 31 Juli.
Enam pasien meninggal dari Buleleng terdiri dari lima pria dan seorang perempuan. Usianya antara 29 hingga 78 tahun.
Seluruh pasien dicatatkan memiliki komorbid. Jenisnya gangguan jantung, ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan gangguan hati. Keenamnya meninggal pada 1 Agustus.
Pasien meninggal dari Badung sebanyak 5 orang, terdiri dari empat perempuan dan seorang pria. Usianya antara 35 hingga 81 tahun.
Tiga di antaranya tidak memiliki komorbid. Sedangkan dua pasien dengan penyakit penyerta, jenisnya diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan ginjal. Satu pasien meninggal pada 31 Juli, sedangkan sisanya pada hari ini.
Lima pasien meninggal juga dilaporkan Karangasem, terdiri dari tiga pria dan dua perempuan. Usianya antara 29 hingga 80 tahun.
Hanya satu pasien yang memiliki komorbid, dengan jenis diabetes. Untuk meninggalnya, satu pasien dilaporkan pada hari ini, tiga pada 31 Juli, dan satu lagi meninggal pada 30 Juli.
Dua Pasien
Dua pasien meninggal dilaporkan Klungkung seluruhnya pria, berusia 67 dan 52 tahun. Keduanya sempat dirawat di RS Gema Santi Nusa Penida dan tidak memiliki komorbid. Mereka dilaporkan meninggal hari ini.
Dua pasien dari Bangli juga seluruhnya pria, masing-masing berusia 76 dan 63 tahun. Pasien berusia 76 tahun dirawat di RSUP Sanglah dan tidak memiliki komorbid. Dilaporkan meninggal pada hari ini.
Sedangkan pasien berusia 63 tahun dirawat di RS Surya Husada juga tidak memiliki komorbid. Pria ini dicatatkan meninggal hari ini.
Dua pasien dilaporkan Gianyar terdiri dari pria berusia 70 tahun dan perempuan 32 tahun. Keduanya sempat dirawat di RSUP Sanglah dan meninggal pada hari ini.
Jembrana juga melaporkan 2 pasien meninggal, terdiri dari perempuan berusia 70 tahun dan pria berusia 79 tahun. Keduanya dirawat di RSU Negara. Pasien perempuan berkomorbid gangguan jantung, sementara pasien pria menderita tekanan darah tinggi. Keduanya meninggal pada hari ini.
Pasien meninggal dari Tabanan keduanya merupakan pria, masing-masing berusia 65 dan 61 tahun. Pasien berusia 65 tahun memiliki komorbid tekanan darah tinggi menjalani isolasi mandiri pada 21 Juli dan meninggal 11 hari kemudian, 1 Agustus.
Sedangkan pasien berusia 61 tahun sempat dirawat di RSUD Tabanan pada 13 Juli namun baru terkonfirmasi sepekan kemudian, 30 Juli. Pasien dengan penyakit diabetes dan ginjal ini meninggal pada 1 Agustus.
Kumulatif korban jiwa mencapai 2.184 orang. Rinciannya 2.178 WNI dan 6 WNA.
Posisi lima teratas dengan jumlah warga meninggal karena COVID-19 terbanyak adalah Denpasar 511 orang, Badung 348 orang, Tabanan 325 orang, Buleleng 294 orang, dan Karangasem 160 orang. Sedangkan posisi keenam hingga sembilan adalah Gianyar 157 orang, Bangli 142 orang, Jembrana 124 orang, dan Klungkung 96 orang. Terdapat juga 21 warga kabupaten lain yang meninggal karena COVID-19 di Bali. (Winatha/balipost)