Atlet Kempo Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – PB Perkemi telah mengeluarkan peraturan baru bagi atlet kempo, termasuk suporternya agar tidak perlu berteriak dalam melakukan gerakan, berikut suporternya dalam memberikan dukungan. Karena itu, venue cabor kempo di PON Papua harus bebas dari teriakan atau silent.

Pelatih kempo PON Bali Made ‘Dendy’ Mandiyasa, di Denpasar, Senin (2/8) menjelaskan, peraturan resmi dari PB Perkemi dikeluarkan sebulan lalu, dan wajib ditaati bagi seluruh anggota persaudaraan shorinji kempo. “Biasanya kalau ada yang melanggar, cukup senior turun tangan dan memberi teguran. Apalagi, di cabor kempo ini sangat taat dan patuh, serta menjunjung tinggi senioritas,” tandasnya.

Baca juga:  Puluhan Perusahaan Ikuti "Bali and Beyond" di Ho Chi Minh City

Dendy menambahkan, peraturan dilarang berteriak diberlakukan baik nomor randori maupun embu. Bahkan, aturan baru ini akan terus di sosialisasikan melalui pertemuan teknik, sebelum pertandingan dimulai. “Oleh sebab itu, kami selama berlatih sudah mulai membiasakan diri dalam suasana sepi dan hening,” katanya.

Dikemukakan, kempo Bali meloloskan 9 kenshi yang turun pada 8 nomor, dan hasil Pra PON Bali menduduki runner up dengan menyabet 2 keping emas. “Baru Pra PON ini Bali menduduki posisi kedua di bawah NTT. Biasanya Bali bercokol di urutan keempat atau kelima,” terangnya.

Baca juga:  Air Terjun Tegenungan Keruh Akibat Penambangan Ilegal

Dendy pun berharap atlet asuhannya kembali bisa mendulang minimal 2 emas di ajang resmi PON, syukur-syukur kalau bisa lebih. Ia menyatakan, untuk randori kelas 60 kg kenshi yang lolos PON Erasmus Naris Fendi dan Ni Kadek Dhea Ardy Prabasari di kelas 50 kg. “Bagi dua atlet randori ini kami siapkan sparringnya selama TC sentralisasi, yakni Luh Putu Sintya Wulandari dan Gede Indrawan. Kedua kenshi yang biasa diajak latih tanding ini juga menginap di hotel,” ucapnya.

Baca juga:  BMPS Bali Tuntut Kembalikan Ribuan Siswa Swasta yang Hilang

Untuk itu, kata Dendy, pihaknya bakal memasang matras pada aula di Hotel Neo, khusus latihan bagi atlet kempo. “Selain berlatih di hotel, kami juga biasa latihan di Dojo PLN,” ungkapnya.

Ia menceritakan, awalnya tim PON Papua, Kaltim, Jabar dan DKI berniat melakukan uji coba di Bali, Juli lalu. Kenyataannya, PPKM diberlakukan hingga tim kempo provinsi lain mengurunkan niatnya untuk melakukan try out ke Bali. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *