AMLAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat yang mengguyur Karangasem semalaman pada Senin (2/8) hingga Selasa (3/8) dini hari memicu terjadinya tanah longsor yang memakan korban jiwa. Seorang balita I Komang Putra Adnyana (4) asal Banjar Dinas Pejeng, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, tewas setelah ditimpa tanah longsor.
Ibu dan kakaknya selamat dari maut. Mereka hanya mengalami luka-luka.
Kapolsek Rendang, AKBP I Made Sudartawan, mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (3/8) sekitar pukul 06.00 WITA. Sebelum kejadian tersebut, wilayah setempat diguyur hujan selama tiga hari berturut-turut.
Kondisi itu, mengakibatkan tebing dengan ketinggian kurang lebih 25 meter di belakang rumah korban longsor. Tembok bangunan rumah korban roboh dan menimpa korban.
“Dalam kejadian ini satu balita atas nama I Komang Putra Adnyana meninggal dunia akibat ditimbun material longsoran dan bangunan. Sementara ibu korban Ni Putu Eka Jayanti (31) dan kakak korban Ni Luh Anggi Damayanti (10) masih selamat dari maut. Keduanya hanya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke Puskesmas Rendang untuk mendapatkan perawatan,” ucapnya.
Sudartawan mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari orangtua korban, I Wayan Putu Nadi, sempat bangun dari tidurnya sekitar pukul 05.00 WITA bersama istrinya Ni Putu Eka Jayanti. Karena melihat situasi masih hujan, keduanya kembali ke tempat tidur untuk tidur-tiduran.
Sementara kedua anaknya, I Komang Putra Adnyana dan Ni Luh Anggi Damayanti masih tidur di kamarnya. Kata Sudartawan, sekitar pukul 06.00 WITA, didengar suara gemuruh dari arah belakang rumah.
Setelah dilihat, tebing setinggi 25 meter yang ada di belakang rumahnya menghantam tembok yang jaraknya dari tebing sekitar 8 meter. “Akibat longsoran itu, membuat tembok rumah menjadi roboh dan material longsoran dan puing tembok rumah yang mengakibatkan Komang Putra Adnyana meninggal dunia,” jelasnya.
Sedangkan anak korban yang lainya Ni Luh Anggi Damayanti selamat. Ia mengalami luka ringan. Sedangkan sang ibu mengalami patah pergelangan kaki kanannya. (Eka Parananda/balipost)