DENPASAR, BALIPOST.com – Tim PON Bali hanya meloloskan dobel event putri untuk cabor sepak takraw, di PON Papua. Pasalnya, di ajang Pra PON, Bali hanya menduduki posisi runner up, dan hanya berhak lolos nomor dobel event, tanpa beregu.
Pelatih sepak takraw PON Bali Wayan Suara, di Denpasar, Minggu (8/8) menerangkan, hasil Pra PON di Kaltara, Bali hanya lolos di nomor dobel event. Bahkan, tuan rumah Kaltara menjadi rival di nomor ini. “Kami membaca peta kekuatan lawan, dan pesaing Bali di nomor ini datang dari Kaltara, Jabar, Riau, dan Sulteng,” cetus Suara.
Dijelaskannya, selama TC sentralisasi ini, tiga atlet sepak takraw Bali, berlatih di GOR Yuwana Mandala Tembau. “Kami berlatih hampir tiap hari, termasuk penggenjotan fisik di dalam GOR, mengingat saat ini sedang diberlakukan PPKM,” ujarnya.
Suara mengakui, selama pandemi COVID-19 ini, peta kekuatan lawan sulit dibaca, sehingga tim PON Bali belum mengetahui perkembangan permainan provinsi lain. Demikian sebaliknya tim provinsi lain juga buta kekuatan tim Bali. “Ya… Kami yang penting berlatih saja, tanpa melakukan uji coba, latih tanding, serta try in dan try out,” tuturnya.
Bali sendiri diperkuat tiga pemain sepak takraw, yakni Wayan Ika Ayuni (Gianyar), serta dua atlet asal Desa Pakisan Buleleng yakni Ketut Ria Darmiyanti dan Kadek Ratnadi. “Sebelum memasuki PPKM dan TC sentralisasi, kami biasa berlatih di GOR Bungkulan, Buleleng,” terangnya.
Selama berlatih di GOR Bungkulan, kata Suara, jadwalnya bergantian sama masyarakat yang biasa berlatih bulu tangkis. “Jarak antara Desa Pakisan menuju ke Bungkulan sekitar 7 km,” ujar Suara yang juga asal Desa Pakisan ini. Sebelumnya, Ika Ayuni juga ikut latihan bareng ke Bungkulan, namun sejak PPKM ini diberlakukan penyekatan.
Disinggung soal target, Suara hanya berharap asuhannya bisa menyumbang medali. “Astungkara, doakan saja kami bisa pulang membawa medali,” ucapnya. Ia pun memaklumi, selama pandemi covid-19 ini hampir tidak pernah ada kejuaraan, sehingga perkembangan prestasi seluruh provinsi juga sulit dipantau. (Daniel Fajry/Balipost)