Nyoman Giri Prasta. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Rencana pembangunan pabrik oksigen di Kabupaten Badung, ternyata sebatas wacana. Bahkan, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta enggan memaparkan detail proyek prestisius tersebut.

Ia pun memilih fokus pada penanganan pasien isolasi terpusat (Isoter). Bupati asal Desa Pelaga, Petang ini justru mengatakan untuk menanggung biaya pasien Isoter, pihaknya harus menganggarkan Rp 32 miliar di APBD.

Dana yang disiapkan pun belum mencakup keseluruhan pasien positif COVID-19 di Gumi Keris.    “Kami lebih fokus dengan keadaan yang sekarang dulu (Isoter –red), karena sampai bulan Desember ke depan harus mengeluarkan dana Rp 32 miliar untuk isoter dan itu belum mencukupi,” ujar Bupati Giri Prasta, Jumat (13/8).

Baca juga:  Putus Rantai Penyebaran COVID-19, Badung Berlakukan Karantina PPDN

Ia mengatakan ada lima Isoter yang telah disediakan. Yakni Bakung Beach, Hotel Made Bali, Bakung Sari, Wisma Bima 1 dan Wisma Bima 2. Seluruhnya hanya menampung 700 Isoter, sehingga perlu adanya penambahan.

“Kami punya lima tempat Isoter belum bisa memenuhi baru bisa menampung 700 Isiter, sedangkan lagi seribu lebih ini harus kami pikirkan,” ungkapnya.

Namun demikian, Ketua DPC PDI Perjuangan Badung ini mengakui telah memiliki tim khusus guna mengkaji rencana pembangunan pabrik oksigen. Pihaknya, juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan pusat untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen.

Baca juga:  Kelola Sampah, Badung Upayakan Swastanisasi

“Mudah-mudahan dengan kajian ini lebih cepat, karena kita tidak mengetahui kapan pandemi akan berakhir,” ujarnya.

Apalagi, varian alfa ini munculnya di Badung, Denpasar dan Buleleng. Yang perlu kami antisipasi lebih baik yang sekarang ini dulu,” tegasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *