Nengah Widiasih. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Atlet angkat besi asal Bali, Nengah Widiasih turun di kelas 41 kg. Ia mematok target merebut medali perak pada Paralympic Games Tokyo 2021.

Sebelumnya, Widiasih hanya meraih perunggu pada Paralympic di Rio de Janeiro, Brazil, pada 2016 silam.

Ketua Pengprov National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Bali Gede Komang Darma Wijaya, di Denpasar, Minggu (15/8), mengemukakan, Widiasih sempat menghuni pelatnas di Solo cukup lama. Akan tetapi, sejak pandemi COVID-19, Widiasih dipulangkan ke Bali. “Selama di Bali, Widiasih tetap berlatih mandiri, dan biasa ditangani pelatih Nyoman Sugata,” terang Komang Darma.

Baca juga:  Nasional Masih Catat Kasus COVID-19 Seribuan Orang

Dijelaskannya, Widiasih harus puas meraih perunggu, pada hajatan multievent empat tahunan terakbar yang digelar di Negeri Samba. Dalam perkembangannya, Widiasih mampu merebut medali perak, pada event Kejuaraan Dunia. “Karena itu, Widiasih diharapkan mampu meningkatkan prestasi, minimal merebut perak, syukur-syukur kalau bisa menyabet emas,” cetusnya.

Selama ini, kata dia, kiprah Widiasih langganan merebut medali, baik pada event nasional, Asia Tenggara, Asia, sampai kejuaraan dunia. Sebagai persiapan terjun di kancah Paralympic Games, Widiasih kembali dipanggil untuk menghuni pelatnas, sejak awal 2021. “Jadi, persiapan Widiasih cukup matang selama beberapa bulan ini, meskipun situasi pandemi,” tuturnya.

Baca juga:  Perekonomian Global Tak Pasti, Pemerintah Menstimulasi Sumber Baru di Daerah

Sementara, pelatih Nyoman Sugata menambahkan, angkatan Widiasih pada Paralympic Games di Brazil mencapai 95 kg. Selanjutnya, pada Kejuaraan Internasional di Thailand, angkatan Widiasih terbaiknya mencapai 96 kg. “Bahkan, pada kejuaraan di Dubai, Widiasih mampu mengangkat barbel 97 kg,” jelasnya.

Sugata menceritakan, untuk cabor angkat besi bagi difabel atau disabilitas, cukup mengangkat tiga kali barbel. “Selama mengangkat barbel tiga kali, prestasi Widiasih akan dicatat dan angkatan terbaiknya yang akan dihitung,” ujarnya.

Baca juga:  Ini Jurus BRI Jadi Perusahaan Terbesar di Indonesia Versi Forbes

Ia mengakui, pesaing terberat Widiasih datang dari lifter Cina dan Turki. Rencananya, Widiasih terbang ke Negeri Sakura pada 19 Agustus dan dijadwalkan bertanding, pada 26 Agustus.

Kontingen Indonesia berkekuatan 23 atlet. Selain Widiasih yang turun di cabor angkat besi, Timnas Merah Putih juga menerjunkan atlet dari cabor atletik (7), tenis meja (3), balap sepeda (1), bulu tangkis (7), renang (2), serta tembak (2). (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *