DENPASAR, BALIPOST.com – Dua petembak PON Savitri Mirzaila dan Kadek Rico Vergian Dinatha, sukses mendulang emas pada Jateng On-line Shooting Series (JOSS) IV, 14-15 Agustus. Savitri menyabet emas di nomor Air Rifle Match (ARM) 10 meter, serta Kadek Rico di nomor air pistol.
Seorang petembak putri Ni Komang Nadine Vergian Dinatha, juga menyabet emas di nomor Air Pistol Woman Youth 10 meter. Pelatih tembak PON Bali Made Sugiantara, di sela-sela melatih asuhannya, Kamis (19/8) menerangkan, Bali meloloskan 10 atlet PON. “Saat ini 9 petembak juga sedang mengikuti Kejurnas Anniversary Jakarta, 17-22 Agustus,” jelasnya.
Alhasil, untuk sementara petembak PON Bali Ketut Sudiana merebut medali perak di nomor free pistol 50 meter, bersama Kadek Diana merebut perunggu di nomor tersebut. Seorang petembak lagi Savitri Mirzaila meraih medali perunggu di nomor ARM. “Sejauh ini, petembak PON baru merebut 1 perak dan 2 perunggu, di ajang Anniversary Jakarta,” ujar Sugiantara di lapangan tembak Bhayangkara, Tohpati.
Menurut dia, Kejurnas Anniversary Jakarta dibagi menjadi 2, yakni Kejurnas Off-line dan On-line. Untuk Kejurnas Off-line, pesertanya dominan tinggal di Jakarta, sedangkan atlet dari berbagai daerah mengikuti kejurnas online. “Kami menurunkan skuad PON dan hanya seorang atlet yang tidak ikut, karena lolos di tembak reaksi,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Rino ini.
Pak Rino menyebutkan, Kejurnas Anniversary Jakarta ini, baik off-line maupun on-line melibatkan atlet PON dari berbagai provinsi. “Secara kebetulan, petembak PON Bali sedang menjalani TC sentralisasi, dan saat ini memasuki fase pra kompetisi,” tuturnya.
Karena itu, pasca Kejurnas Anniversary Jakarta ini, pihaknya melakukan evaluasi, guna membenahi kekurangan atlet PON Bali. “Kami akan memperbaiki penampilan anak-anak, hingga menjelang keberangkatan ke PON Papua,” terangnya.
Ia mengakui, PB Perbakin biasa menggelar kejuaraan on-line selama dua tahun belakangan ini. Selama kejurnas, para petembak disorot dan direkam penampilannya, saat tampil di lapangan Bhayangkara. “Kami bertekad terus memperbaiki penampilan anak-anak, hingga mencapai puncaknya saat berlaga di PON,” ujar Pak Rino. (Daniel Fajry/balipost)