Seorang petugas dengan alat pelindung diri (APD) usai mengantarkan makanan pada warga yang menjalani isolasi terpusat di Inna Bali Hotel, Denpasar. Sekitar 1300 orang tanpa gejala (OTG) menjalani isolasi terpusat di sejumlah tempat di Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus positif COVID-19 di Denpasar masih cukup tinggi. Sejalan dengan arahan pemerintah pusat, maka Pemkot Denpasar tetap melakukan isolasi terpusat (isoter) bagi yang terpapar COVID-19.

Dalam mewujudkan ketersediaan kamar isoter, Pemkot Denpasar terus menambah kamar untuk pasien isoter. Kini, Denpasar sudah memiliki 1.436 kamar bagi pasien COVID-19 yang menjalani isoter.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara di hadapan sidang paripurna DPRD, Selasa (24/8), mengatakan secara umum kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir ini mengalami penurunan. Hanya, positivity rate-nya masih di atas 2 persen, sehingga masih perlu penanganan yang serius. Pihaknya sudah mengambil langkah-langkah strategis dalam penanganan pandemi COVID-19 ini.

Baca juga:  Nyuri Celengan, Uang Belasan Juta Dipakai Foya-foya

Salah satu upaya yang telah dilakukan, yakni selalu memantau keberadaan ruang isoter yang kini sudah cukup banyak. Upaya ini mendapat dukungan dari provinsi dalam proses penyediaan kamar untuk isoter. Karena terkendala dengan anggaran yang ada. “Kita sudah memiliki 1.436 kamar untuk isoter di beberapa tempat. Dari jumlah itu, hanya 300 kamar yang kita bayar. Selebihnya merupakan bantuan dari provinsi,” ujar Jaya Negara.

Dikatakan, selain memperhatikan masalah isoter, pihaknya fokus pada pelaksanaan vaksinasi yang kini sudah mencapai 100 persen lebih untuk dosis pertama. Bahkan, untuk remaja juga hampir rampung. Akhir Agustus ini, semua remaja sudah tervaksin dosis kedua.

Baca juga:  Lima Hari Terakhir Kasus COVID-19 Harian Denpasar Capai 3 Digit, BOR ICU dan RS Sudah Tidak Aman

Pihaknya juga mengatakan telah membentuk tim yang menangani kamar rumah sakit serta BOR-nya. Ini penting dilakukan untuk bisa memantau ketersediaan ruang di rumah sakit.

Apabila di satu rumah sakit sudah penuh, maka bisa dipantau rumah sakit rujukan lainnya, sehingga bisa mengarahkan pasien ke ruang yang sudah ada.

Selain itu, tim tracking juga sudah disiapkan untuk melakukan 3T ini. Karena di lapangan kendalanya masih ada beberapa warga yang enggan untuk diswab. Ini menjadi kendala dalam penanganan COVID-19.

Bukan hanya itu, Pemkot Denpasar juga sudah membentuk tim sosial yang bertugas untuk menyalurkan sembako bagi warga yang terpapar Covid-19. Bahkan, tim IT yang bertugas untuk sinkronisasi data sudah pula bekerja secara maksimal untuk memastikan data yang valid.

Baca juga:  Hampir Sepekan Nihil, Bali Kembali Laporkan Korban Jiwa COVID-19

Di sisi lain, Jubir Satgas Penanganan COVID-19, Dewa Gede Rai mengatakan, hingga saat ini sebanyak 1.310 OTG GR di Kota Denpasar menjalani isoter. Selain itu, Pemkot Denpasar juga menambah sebanyak 200 tempat tidur di hotel kawasan Sanur untuk tempat isolasi terpusat. “Kami tambah 200 tempat tidur di hotel yang ada di kawasan Sanur. Awalnya di sana ada 350 tempat tidur, sekarang menjadi 550 tempat tidur,” katanya. (Qsmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *