Atlet sedang berlatih panjat tebing. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) untuk cabor panjat tebing, mulai tahun ajaran 2021/2022, memerlukan seorang pelatih dan lima siswa. Hingga Selasa (24/8) tercatat lima pelatih yang mengajukan diri untuk menangani siswa PPLP.

Swdangkan, jumlah siswa yang masuk program PPLP tahun ini dijatah lima siswa. Wakil Ketua II Pengprov FPTI Bali Suhardi Eka Prasetia, di Denpasar, Selasa (24/8) mengemukakan, setidaknya ada lima pelatih yang berminat menangani siswa PPLP. Mereka adalah Asep Dani Hamdani, Sharon R. Purba, Gusti Agus Surya Wibawa, Budi Setiadji, dan Dewa Putu Galih P. “Mereka ini mengantongi sertifikat kepelatihan, yang berlisensi level-2 nasional,” ungkap Suhardi.

Baca juga:  Erupsi Lagi, Abu Gunung Agung Sampai ke Bangli

Dijelaskannya, mereka yang mengajukan diri ini bersaing untuk merebut satu kursi kepelatihan. Sementara, seleksi meliputi penyusunan program latihan, visi misi, serta fokus melatih bagi siswa PPLP.

Selain itu, pelatih juga harus bersedia tinggal di asrama, mempunyai skill dan piawai dalam melatih siswa berbakat dan bertalenta untuk menjadi atlet.
“Untuk kuota siswa kami memerlukan lima orang, baik usia SMP maupun SMA dan usianya maksimal 16 tahun,” sebut Suhardi.

Baca juga:  FPTI Bali siap Gelar Sirkuit 3 Seri

Ia berharap, seluruh kabupaten dan kota di Bali mengirimkan 10 siswa berbakat, terdiri atas 5 putra dan 5 putri. “Kami sarankan daerah juga melakukan seleksi, guna mengirimkan 10 siswa terbaiknya yang memiliki minat menjadi atlet panjat tebing,” ujarnya.

Dia mengakui, kepastian program PPLP panjat tebing ini, baru diterima awal Agustus. Sebelumnya, Bali memiliki PPLP untuk cabor pencak silat dan atletik. “Untuk tahun pertama ini kami merekrut 5 siswa, komposisinya tergantung hasil seleksi bisa 3 putra dan 2 putri, atau sebaliknya,” jelasnya.

Dengan berdirinya PPLP panjat tebing, diharapkan ke depan Bali memiliki atlet andal yang mampu berkiprah, baik di kancah nasional maupun internasional.

Baca juga:  Jelang Akhir Tahun, BNNP Bali Amankan Ratusan Butir Ekstasi

Di sisi lain, Ketua Umum Pengprov FPTI Bali Putu Yudi Atmika, menambahkan, perjuangan untuk mendirikan PPLP di Bali lumayan berat. Syarat utama, antarpengurus FPTI harus terjadi hubungan harmonis, dan rela berkorban.

Di samping itu, cabor FPTI wajib memiliki rekening tersendiri, bukan atas nama pengurus, sehingga kucuran dana berikut pengeluarannya terjadi transparansi. Sebagai wujud kepedulian, Yudi Atmika rela merogoh kocek Rp 50 juta, yang masuk ke rekening. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *