TUBAN, BALIPOST.com – Ratusan warga Tuban, Jawa Timur, rela saling berebut hingga berdesak–desakkan untuk mendapatkan bungkusan nasi buceng yang dibagikan secara gratis di halaman Tempat Ibadah Tri Dharma (TTID) Klenteng Kwan Sing Bio Tuban. Warga percaya bungkusan nasi yang telah diberi ritual doa itu mampu mendatangkan berkah rejeki dan juga kemakmuran.
Warga rela berdesak-desakan dan menunggu sejak pagi untuk berebut nasi bungkus yang sudah diberikan berkah itu. Bahkan karena khawatir tidak kebagian, warga pun saling berebut untuk memperoleh bungkusan nasi yang dianggap sakral tersebut.
Aksi rebutan tak hanya diikuti para orang tua, namun juga anak–anak. Mereka merangsek diantara kerumunan warga lainnya. Serbuan warga ini membuat ribuan bungkus nasi lengkap dengan lauk pauknya itu langsung lenyap hanya dalam waktu kurang dari 10 menit saja.
Sementara warga yang tidak kebagian pun merasa kecewa. Salah satu warga, Sumliah, mengaku tidak kebagian nasi bungkus yang jumlahnya mencapai ribuan itu. “Tidak kebagian, kalah sama yang lain. Kurang cepat,” katanya.
Sejumlah warga mengaku rela berdesakan karena percaya bahwa bungkusan nasi yang telah diberi ritual doa adalah berkah yang mampu mendatangkan rejeki dan juga kemakmuran.
Wakil Ketua Pengurus TTID Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Liu Pramono menyatakan rebutan bungkusan nasi buceng itu adalah bagian dari serangkaian ritual memperingati arwah para leluhur. Ritual ini selalu digelar tiap tahunnya pada bulan ketujuh Kalender Cina. Untuk tahun ini, ia mengatakan panitia menyediakan 1.200 bungkus nasi buceng berisi aneka makanan.
“Kegiatan sedekah bumi atau istilahnya itu sembahyang arwah leluhur. Jadi kita melaksanakan upacara untuk arwah-arwah yang tidak terawat. Ini kewajiban tempat ibadah untuk melaksanakan upacara tersebut,” jelasnya. (kmb/surabayatv)