Ilustrasi. (BP/Suarsana)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kasus COVID-19 Bali pada Selasa (31/8) mencapai 376 orang. Kumulatifnya sebanyak 106.854 orang.

Pada hari ini, ada perubahan data signifikan di kabupaten/kota, dalam hal kumulatifnya. Bahkan untuk pasien sembuh, dari sehari sebelumnya terdapat selisih yang signifikan, mencapai ratusan kasus.

Dari data Satgas Penanganan COVID-19 Bali per 30 Agustus, kumulatif pasien sembuh mencapai 96.642 orang. Namun di data terbaru hari ini meski ada tambahan 259 orang, kumulatifnya justru berkurang sebanyak 5 orang menjadi 96.637 orang.

Baca juga:  Ini, 3 Lokasi Disinyalir Sebagai Sumber Penularan COVID-19 Tertinggi

Kasus aktif pun terjadi selisih signifikan. Dari per 30 Agustus mencapai 6.322 orang menjadi 6.689 orang atau bertambah 367 orang. Padahal jika dilihat dari, selisih antara kasus baru (376 orang) dikurangi tambahan pasien sembuh (259 orang) dan meninggal (14 orang), jumlah tambahan kasus aktif mencapai 103 orang.

Sedangkan untuk pasien meninggal masih konsisten. Tambahan kematian 14 orang, kumulatifnya menjadi 3.508 orang.

Baca juga:  Masih PPKM Darurat, Warga Dipergoki di Pantai Batu Belig
Perbandingan data sebaran kasus COVID-19 Bali pada 30 Agustus dengan 31 Agustus. (BP/Istimewa)

Sementara itu, dilihat dari data per kabupaten/kota terjadi perubahan signifikan. Terutama di Denpasar.

Denpasar yang pada 30 Agustus melaporkan kasus kumulatif mencapai 35.532 orang, pada hari ini kumulatifnya tercatat 41.280 orang. Ada tambahan sebanyak 5.748 orang dalam sehari.

Untuk kasus meninggal juga sama. Dari sehari sebelumnya total kematian 855 orang, pada hari ini total kematian ada di angka 1.029 orang. Ada tambahan 174 orang.

Sedangkan pasien sembuh dari 32.994 orang pada 30 Agustus menjadi 37.892 orang pada 31 Agustus. Terdapat tambahan 4.898 orang.

Baca juga:  Langgar PPKM, Puluhan Usaha di Badung Ditertibkan

Selain Denpasar, delapan kabupaten juga mengalami perubahan data. Ada yang berkurang jumlah kematiannya, pasien sembuh, maupun kumulatifnya. Terdapat juga sebaliknya, bertambah signifikan untuk kematian, kesembuhan, hingga kumulatif kasus.

Dikonfirmasi soal perubahan ini, Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Bali, Made Rentin membenarkan. Ia mengatakan perbedaan data ini disebabkan integrasi ke aplikasi nasional. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *