Buah-buahan tidak boleh dikonsumsi berlebihan. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Buah-buahan merupakan salah satu jenis makanan yang selalu direkomendasikan oleh ahli kesehatan karena manfaatnya yang dapat membantu menjaga fungsi dan kesehatan tubuh. Tidak jarang kebanyakan orang menganggap buah sebagai makanan super dan kemudian cenderung mengonsumsi banyak buah-buahan dengan alasan untuk memperoleh berbagai manfaat dari buah.

Tetapi apakah benar mengonsumsi semua buah dalam jumlah besar dapat memberikan manfaat kesehatan yang Anda inginkan? Berikut sejumlah masalah yang mungkin terjadi jika makan buah terlalu banyak, dikutip dari hellosehat.com :

1. Efek buruk gula dan karbohidrat

Gula tidak hanya dalam bentuk gula pasir yang Anda kenal, buah juga ternyata merupakan sumber gula. Karbohidrat yang biasa kita konsumsi nantinya akan dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana yaitu glukosa, dan kemudian digunakan oleh tubuh sebagai sumber tenaga.

Pada buah, terdapat jenis gula yang disebut fruktosa. Fruktosa merupakan jenis gula yang khusus hanya terdapat pada buah. Setelah dikonsumsi, metabolisme fruktosa lalu akan terjadi di hati atau liver.

Salah satu masalah yang dapat terjadi ketika Anda terlalu banyak mengonsumsi gula adalah meningkatnya kadar gula dalam darah dan berujung pada diabetes. Biasanya jenis makanan yang disalahkan saat terjadi peningkatan gula darah adalah sumber karbohidrat seperti nasi putih dan produk olahan tepung (cake, roti, pasta). Meningkatnya kadar gula dalam darah dapat menyebabkan semakin banyaknya lemak yang disimpan dalam tubuh serta memicu resistensi insulin dan lama kelamaan berujung pada diabetes melitus tipe 2.

Baca juga:  Kompor Pembakaran Jenazah Meledak, Korban Meninggal dari Pejeng Intaran akan Dikremasi

Tetapi, tidak hanya makanan sumber karbohidrat sederhana saja yang dapat bekerja meningkatkan kadar gula dalam darah. Fruktosa yang terdapat dalam buah juga bisa meningkatkan kadar gula Anda. Ketika terlalu banyak gula dalam tubuh, hati atau liver akan mengubah kelebihan gula tersebut menjadi lemak.

Lemak yang berasal dari gula berlebih ini secara khusus disimpan dalam bentuk trigliserida, salah satu jenis lemak dalam darah yang berbahaya. Trigliserida akan disimpan dalam sel lemak di seluruh tubuh Anda. Terlalu banyak konsumsi gula juga dapat menyebabkan terbentuknya lemak perut, jenis lemak berbahaya yang dapat meningkatkan risiko Anda menderita berbagai macam penyakit degeneratif di kemudian hari, termasuk di antaranya diabetes mellitus.

Baca juga:  Mulai Digelar, Ini Target Rampungnya Vaksinasi Anak di Denpasar

Meskipun sangat sedikit kemungkinannya Anda menderita diabetes hanya dikarenakan makan buah terlalu banyak, tetapi mengonsumsi makanan sumber gula dan karbohidrat secara tidak berlebihan tentu dapat membantu menjaga kesehatan Anda.

2. Gangguan pencernaan

Buah merupakan sumber serat yang baik, kebanyakan orang pasti setuju akan fakta tersebut. Tetapi terlalu banyak mengonsumsi buah justru dapat menyebabkan pencernaan Anda menjadi bermasalah. Anda dapat mengalami kembung, merasa begah, kram perut, buang gas terus menerus, bahkan diare.

Mereka yang menderita diare biasanya akan diberi diet rendah serat saat di rumah sakit, ini bertujuan untuk memadatkan feses kembali sehingga diare berhenti. Beberapa contoh buah yang tinggi serat yaitu apel, pisang, stroberi, mangga, pepaya, dan jambu biji. Anda membutuhkan serat sekitar 30 gram per hari. Dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan termasuk buah tinggi serat secukupnya, Anda dapat membantu kerja sistem pencernaan Anda.

Baca juga:  Simak, Ini 5 Tanda Kelebihan Gula

3. Kekurangan zat gizi

Jika Anda menganggap buah sebagai superfood lalu kemudian cenderung hanya mengonsumsi buah saja sepanjang hari, maka Anda berisiko kekurangan zat gizi lainnya. Salah satu anjuran dalam pedoman gizi seimbang yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah mengonsumsi jenis makanan yang beragam.

Dasar dari anjuran ini adalah karena tidak ada satu jenis makanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan gizi Anda. Sebagai jenis makanan yang tergolong sumber karbohidrat, buah-buahan kurang mengandung asam lemak esensial serta asam amino yang diperlukan oleh tubuh. Jenis zat gizi esensial tersebut lebih banyak ditemukan pada daging, kacang, serta biji-bijian.

Buah juga cenderung kurang mengandung mineral tertentu seperti kalsium dan zat besi. Mengonsumsi buah bersama dengan berbagai jenis makanan lain dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan zat gizi Anda sehari-hari. Tetapi jika Anda hanya menjalankan diet yang mayoritas terdiri dari buah saja, maka bukan tidak mungkin Anda mengalami defisiensi zat gizi tertentu. (Goes Arya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *