GIANYAR, BALIPOST.com – Pembangunan Pasar Umum Gianyar yang berada di Jalan Ngurah Rai Gianyar sampai minggu ke-54 sudah teralisasi mencapai 85.903 persen dan mengalami percepatan pembangunan mencapai 0.872 persen dengan sisa progress 14.097 persen. Pelaksana Proyek, Sang Putu Arsana, Minggu (5/9) mengatakan konsep pembangunan pasar rakyat ini sesuai ketentuan pemerintah mewujudkan bangunan gedung hijau.
Diungkapkannya, bangunan gedung hijau diwujudkan dalam penghematan energi, air, maupun sumber daya lainnya di dalam setiap tahap penyelenggaraannya. Dalam pemrograman, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, Bangunan Pasar Umum Gianyar menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Arsana menyampaikan proyek pengerjaan Pasar Umum Gianyar sudah dalam tahap melalukan pamasangan panel surya. PLTS ini terobosan dalam penghematan energi listrik yang ramah lingkungan di Pasar Rakyat Gianyar ini.
Melalui penerapan PLTS, diprediksi mampu memenuhi 30-40 persen kebutuhan listrik di seluruh bangunan Pasar Umum Gianyar. Kapasitas panel surya mencapai 184 kwp. Sisanya kebutuhan listrik akan dipenuhi oleh PLN.
Sang Putu Arsana menegaskan sistem pembangkit yang ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon, tanpa polusi udara, tanpa polusi suara. Pada prinsipnya, bangunan gedung hijau menerapkan 3R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle atau memanfaatkan sumber daya dengan upaya pengurangan, penggunaan kembali, dan penggunaan hasil siklus ulang.
Sisa material seperti material besi selama pelaksanaan proyek Pasar Umum Gianyar sudah dikerjasamakan dengan pabrik sehingga bisa didaur ulang. Sementara sampah plastik yang dihasilkan selama pembangunan Pasar Umum Gianyar dikerjasamakan dengan Bank Sampah Beng.
Sang Putu Arsana menambahkan sesuai target Nopember 2021 pembangunan Pasar Umum Gianyar dengan lantai Basmen 1 dan 2, lantai dasar serta lantai 1,2,3 dan 4 bisa rampung. Untuk tenaga listrik, Pasar Umum Gianyar ini dilengkapi 3 sumber tenaga listrik yakni panel surya, PLN dan tenaga mesin sebagai cadangan. “Pasar Umum Gianyar terdiri toko sama 6×3 meter, kios 3×3,5 meter terdapat sejumlah los kering dan los basah ,” jelasnya. (Wirnaya/Balipost)