DENPASAR, BALIPOST.com – Berawal dari keinginan memudahkan transaksi di tengah pandemi, seorang putra Bali, Putu Suciawan, menciptakan sebuah aplikasi super (Super Apps). Aplikasi ini menyediakan platform yang memudahkan pemilik usaha maupun pengguna jasa untuk bertransaksi.
Suciawan mengatakan situasi sulit masa pandemi ini justru membuat orang lebih kreatif memenuhi kebutuhan. Ia pun memutuskan menjadi kreator dan mendirikan startup (usaha rintisan) digital dengan menghadirkan satu aplikasi dengan banyak layanan terintegrasi, JTrip.
Dijelaskannya, aplikasi ini berisi beragam fitur. Dari pemesanan ojek online, makanan, delivery (pengiriman barang), tiket (dari tiket pesawat, tiket destinasi wisata, hingga tiket event seperti konser, dan lainnya), hingga properti (penginapan, hotel, villa).
Yang beda adalah layanan ini dilengkapi dengan tampilan video. Misalnya tayangan video restoran dengan tampilan menu yang ditawarkan hingga video properti, seperti villa, termasuk juga video destinasi wisata.
“Banyak aplikasi yang sudah sukses tapi orang malas mendownload banyak aplikasi. Jadi tercetus ide memadukan layanan yang sudah ada. Kami ingin memudahkan pengguna hanya dengan mengakses satu aplikasi bisa mendapatkan berbagai layanan,” urainya, dalam rilis yang diterima.
Selain fitur pemesanan online, Suciawan juga menyediakan layanan visa untuk mengembangkan pariwisata Bali. Lewat aplikasi ini, ia juga merangkul warga lokal dan generasi muda Bali untuk memotivasi mereka agar tidak terpuruk dengan keadaan pandemi yang serba sulit ini.
“Saya ingin mengajak generasi muda Bali jadi kreator dan menciptakan aplikasi yang mampu diterima pasar nasional hingga internasional. Kita punya talenta digital tapi kadang tidak punya keberanian memulai,” terang pria asal Desa Sepang, Kabupaten Buleleng ini.
Diharapkan, inovasinya ini mampu membantu membangkitkan perekonomian dan pariwisata Bali yang sangat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19. Sebab, pihaknya bermitra dengan berbagai penyedia jasa dan pengusaha lokal dengan konsep gotong royong dan sharing economy (ekonomi berbagi). (kmb/balipost)