Rehabilitasi – Salah satu kegiatan pengerjaan rehabilitasi sekolah SD di Jembrana yang bersumber dari DAK mulai berjalan di Kabupaten Jembrana. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah proyek fisik di Kabupaten Jembrana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) mulai dikerjakan. Terkait hal ini, Komisi III DPRD Jembrana yang membidangi konstruksi, melakukan pengawasan secara acak baik itu berkaitan dengan rehabilitasi gedung sekolah maupun saluran irigasi untuk pertanian. Salah satu yang ditekankan, terserapnya tenaga kerja sekitar untuk menunjang perekonomian masyarakat di masa pandemi ini.

Ketua Komisi III DPRD Jembrana, I Dewa Putu Mertayasa, Selasa (7/9) mengatakan terkait pengawasan dari legislatif terus dilakukan untuk sejumlah pekerjaan fisik yang saat ini sudah mulai berjalan. Baik itu berkaitan dengan DAK Pendidikan maupun DAK di Dinas Pekerjaan Umum ataupun pertanian. “Kita tetap lakukan pengawasan sesuai fungsi legislatif. Tidak hanya untuk sekolah, tetapi di SDA juga kita lakukan. Kita bagi (pengecekan) anggota Komisi, karena terkait PPKM. Kita pastikan bukan hanya kualitas dan kuantitas proyek, tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal,” terang anggota Dewan yang akrab disapa Dewa Abri ini.

Baca juga:  Segera Dimulai, Pembangunan Pasar Loka Crana

Kepastian untuk menyerap tenaga lokal ini menurutnya juga sangat penting saat ini, mengingat beberapa rekanan yang mengerjakan sebagian besar dari luar Kabupaten Jembrana. Sehingga harapan bersama dari pemerintah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam bidang proyek fisik bisa terwujud.

Seperti yang dilakukan Komisi III ke salah satu proyek di Medewi belum lama ini. Selain memastikan terkait kualitas dan kuantitas, juga mengenai tenaga lokal yang dipekerjakan. Pihaknya juga mendapati adanya keterlambatan material untuk pengerjaan irigasi. Sehigga dikhawatirkan akan membuat molor pekerjaan dan berdampak pada kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. “Jadi juga harus dipastikan tepat waktu. Apalagi terkait pengairan ini kalau tidak tepat waktu akan mengganggu pola tanam petani,” terang Dewa Abri.

Baca juga:  Masyarakat Diminta Praktikan Teknologi Pelestarian Air

Komisi III yang membidangi infrastruktur menurutnya juga akan turun dalam waktu dekat ini, guna memastikan proyek terselesaikan dengan sesuai. Tahun ini, sejumlah anggaran DAK yang turun di Kabupaten Jembrana sudah mulai diserap. Untuk proyek fisik, lebih banyak dari anggaran pusat, sedangkan untuk APBD Kabupaten terkena refocusing penanggulangan Covid-19. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *