Prof. Arya Sugiarta (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali kembali menggelar Festival Seni Bali Jani (FSBJ) yang tahun 2021 ini, untuk ketiga kalinya dilangsungkan. Format kegiatannya akan dirancang seperti Pesta Kesenian Bali (PKB) Juni-Juli lalu, yaitu secara hibrid (luring dan daring).

Seluruh rangkaian kegiatan FSBJ III 2021, tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes). Demikian disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof. Dr. I Gede Arya Sugiarta, Rabu (8/9).

‘FSBJ III akan dilaksanakan akhir Oktober 2021, berlangsung selama dua minggu. Rancangan FSBJ tetap fleksibel, dengan format luring dan daring. Artinya, ada yang live dengan penonton terbatas, dan ada yang virtual.

Baca juga:  KTNA dan Asosiasi Perikanan Minta Pansus Cantumkan Perlindungan Petani Ikan

Semua program akan disiarkan secara streaming. Jika kondisi membaik, format ini dilakukan. Tetapi jika kondisi seperti sekarang ini dengan PPKM, semua acara dilakukan secara virtual. “Prinsipnya FSBJ tetap jalan dan sedang dipersiapkan. Semoga semuanya dilancarkan,” ujar Prof. Sugiarta, mantan Rektor ISI Denpasar ini.

Dikatakan, sama dengan Festival Seni Bali Jani sebelumnya, isian FSBJ III meliputi pawimba (lomba), adilango (pergelaran), megarupa (pameran), timbang rasa (serasehan), beranda pustaka (bursa buku), dan penganugerahan Penghargaan Bali Jani Nugraha.
‘Kegiatan apresiasi budaya yang digelar pertama kali pada tahun 2019 ini, fokus pada ragam kesenian modern, kontemporer dan kesenian inovatif.

Baca juga:  Masuki Dunia Teater, Kedisiplinan dan Komitmen Jadi Modal Utama

Karena masih dalam pandemi COVID-19, prokes 5 M tetap menjadi atensi, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian dan menjaga imun tubuh. “Dengan disiplin menerapkan prokes kita berharap kasus COVID-19 di Bali makin mereda, dan aktivitas budaya bisa dilangsungkan secara ofline,” ujarnya.

Disampaikan, ajang FSBJ ini digelar sebagai konsistensi jawaban atas permberlakuan Perda Nomor 4 tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali yang diundangkan 9 Juli 2020. Sejalan pula dengan visi Pembangunan Provinsi Bali 2018-2023: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Baca juga:  "Dramatic Reading," Menonton Naskah yang Dipertunjukkan

“Melalui program seni yang berkesinambungan secara terencana dan terkelola dengan baik ini, diharapkan seni budaya Bali makin berkembang dan lestari, di samping mampu menumbuhkan solidaritas masyarakat agar peduli pada sesama dan bergotong royong menghadapi pandemi, sehingga kondisi Bali kembali normal dan ekonomi segera bangkit,” pungkasnya. (Subrata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *