AMLAPURA, BALIPOST.com – Gempa kecil berulang kali terjadi di Gunung Agung, hal ini tercatat dalam seismograf Pos Pemantauan Gunung Agung. Namun, aktivitas pendakian masih normal. Para pendaki masih antusias melakukan pendakian hingga ke puncak Gunung Agung.
Ketua Pokdarwis Pemandu Wisata Alam Gunung Agung, Wayan Widiasa, Kamis (14/9), mengatakan pihaknya belum menerima himbauan atau sejenisnya dari pihak terkait, mengenai kondisi terbaru aktivitas Gunung Agung. Meski, diinformasikan viral aktivitas Gunung Agung meningkat, dia mengaku warga sekitar masih nampak biasa-biasa saja.
Tidak ada dampak berarti yang dirasakan di sekitar Gunung Agung, baik itu gempa atau pun lainnya. Sehingga, pendakian yang dilakukan di Gunung Agung juga masih berjalan normal. “Kami dengar informasinya aktivitas Gunung Agung meningkat. Tetapi, apakah itu benar atau tidak, kami kurang tahu. Yang jelas pendakian masih berjalan normal,” katanya.
Belakangan, para pendaki yang menuju ke Gunung Agung justru semakin ramai. Data terakhir sejak Mei sampai September sudah ada sekitar 2.900 wisatawan yang menjajal trek jalur pendakian Gunung Agung ini. Mayoritas adalah wisatawan asing dari Asia dan Eropa.
Ada dua jalur pendakian yang lazim dipakai wisatawan menuju Puncak Gunung. Pertama, melalui jalur Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat. Kedua, melalui jalur Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang. Kedua jalur pendakian ini, kata dia, masih berjalan normal. “Saya sudah beberapa kali ngantar wisatawan hingga puncak. Tidak ada erupsi. Di sekitar kawah masih aman-aman saja,” tegasnya.
Ada sekitar 40 pemandu wisata pada Pokdarwis Pemandu Wisata Alam Gunung Agung ini. Sesuai aturan yang disepakati Pokdarwis ini, satu pramuwisata hanya boleh memandu empat wisatawan menuju puncak Gunung Agung.
Terkait situasi seminggu terakhir di Gunung Agung, Badan Geologi Kementrian ESDM RI akhirnya merilis tingkat aktivitas Gunung Agung, Kamis (14/9). Saat ini kondisinya masih di level 1 atau normal.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, juga mengamini penjelasan Badan Geologi. Terkait situasi ini, Badan Geologi merekomendasikan beberapa hal, khususnya terkait pendakian. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/wisatawan sementara agar tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh arealnya dalam radius 2,5 km dari kawah puncak Gunung Agung. (Bagiarta/balipost)