DENPASAR, BALIPOST.com – Demi memenuhi target medali emas, Manajer Tim cricket Nyoman Kariana Wirawan, rela terbang ke Papua pada 13-16 September. Tujuannya, untuk melihat lebih dekat persiapan pertandingan, venue, sampai peraturan pertandingan.
Kariana Wirawan, di Denpasar, Jumat (10/9) mengemukakan, pihaknya ingin melihat secara langsung persiapan cabor cricket, mengingat pertandingan digelar saat pandemi COVID-19.
Ia mencontohkan, tes antigen apakah diberlakukan bagi pemain saat masuk ke lapangan. “Apakah setelah bertanding mereka menunggu di luar, kemudian masuk ke lapangan lagi apakah perlu tes swab?” tanya dia.
Selanjutnya, usai bertanding dari lapangan, jika pemain mau masuk hotel apakah perlu tes swab. “Apakah saat meninggalkan hotel dan berangkat menuju lapangan, perlu tes swab lagi?” ujarnya.
Ia ingin memastikan, penerapan tes swab bagi pemain yang berlaga di PON. “Kemungkinan pengurus PCI Sumbar dan Kaltim juga ingin meninjau langsung ke Bumi Cendrawasih,” ucap Sekum PCI Bali ini.
Usai survai di Papua, Kariana pulang ke Bali dan berangkat ke Papua lagi, pada 21 September. “Kami ingin tahu lebih jelas lagi soal penginapan, berikut pola makannya,” tuturnya.
Hal itu dilakukan Kariana semata-mata demi menyabet medali emas. Ia merinci, cricket mempertandingkan enam nomor, yakni sixers, super eight, dan twenty-twenty putra dan putri. “Bali mendulang 2 emas dan 2 perak, pada PON Jabar 2016, yang hanya mempertandingkan empat nomor,” terangnya.
Di sisi lain, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi berpesan, agar cricket sukses mendulang emas. Pasalnya, cabor ini dipertandingkan mendahului dan diharapkan menjadi motivasi bagi cabor lain, dalam upaya menyabet emas.
Diakuinya, secara teknik pemain cricket Bali sudah maksimal. Namun, yang perlu ditekankan menjaga prokes, supaya tubuh tetap sehat dan bisa bertanding. “Saya harapkan perolehan medali cricket melebihi dibandingkan saat PON Jabar,” cetusnya. (Daniel Fajry/balipost)