DENPASAR, BALIPOST.com – Pertama kali dalam sejarah di Indonesia, Aksara Bali sebagai salah satu aksara asli Nusantara ditransformasikan ke dalam bentuk digital dengan menggunakan media berupa Papan Ketik (Keyboard) Aksara Bali. Keyboard Aksara Bali ini diluncurkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar bertepatan dengan Hari Suci Tumpek Landep, Sabtu (11/9).
Acara dilaksanakan pada Hari Suci Tumpek Landep, karena merupakan hari upacara untuk menajamkan pikiran secara niskala. Acara peluncuran Keyboard Aksara Bali ini juga merupakan pencapaian tiga tahun kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati (Cok Ace).
Keyboard Aksara Bali ini merupakan ide kreatif dan original Gubernur Koster, yang menugaskan untuk dikembangkan oleh Tim Peneliti dari Program Studi Informatika Fakultas MIPA Universitas Udayana (Cokorda Rai Adi Pramartha, Ph.D., I.B. Ary Indra Iswara, M.Kom., I Putu Gede Hendra Suputra, M.Kom., dan IB. Gede Dwidasmara, M.Cs.).
Lebih lanjut, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini menegaskan bahwa teknologi digital yang mengglobal tidak boleh mematikan/menenggelamkan kebudayaan dan kearifan lokal Bali yang sangat kaya dan unik seperti Aksara Bali. Teknologi justru dapat dimanfaatkan untuk melestarikan Aksara Bali agardigemari oleh para generasi muda melenial guna memajukan kebudayaan dan kearifan lokal Bali. “Ini program yang sangat keren, dengan sarana Keyboard Aksara Bali ini, Aksara Bali tidak hanya dikenal oleh Krama Bali, tetapi akan meluas ke pergaulan masyarakat nasional, bahkan memasuki pergaulan masyarakat dunia,” tandas Gubernur Koster.
Acara peluncuran Keyboard Aksara Bali dilaksanakan secara hibrid (luring dan daring) diikuti oleh 45 siswa SD, SMP, SMA/SMK, SLB Kabupaten/Kota Se-Bali, dan 4 orang perwakilan mahasiswa dari Universitas Udayana, Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, dan Universitas Hindu Indonesia Denpasar. Acara ini dihadiri Bupati/Wali Kota, Rektor Perguruan Tinggi serta diikuti secara virtual oleh Satuan Pendidikan SMA, SMK, SLB Negeri dan Swasta Se-Bali sejumlah 329 Sekolah.
Yakin Mendunia
Gubernur Koster menyempatkan diri untuk berinteraksi langsung dengan para siswa dan mahasiswa, memberikan soal untuk diketik dalam Aksara Bali. Sebanyak 7 soal, yaitu Bali Dwipa Jaya, Nama Gubernur Bali, Wayan Koster, Nama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati, Gunung Agung, Pura Besakih, Tumpek Landep, dan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Di luar dugaan, ternyata para siswa dan mahasiswa dengan sigap mampu menuliskan soal-soal tersebut secara benar dan cepat dari laptop masing-masing yang ditayangkan langsung dalam layar virtual. Kebenaran penulisan Aksara Bali dinilai oleh Tim, terdiri dari Ketut Sumarta (Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali), Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, dan Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali.
Gubernur Bali sangat mengagumi kemampuan para siswa dan mahasiswa yang ternyata masih sangat fasih dan peduli terhadap Aksara Bali. Sebagai bentuk apresiasi Gubernur Bali secara spontan memberikan penghargaan berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp 1.000.000 kepada 49 perwakilan siswa dan mahasiswa yang akan dikirim melalui rekening masing-masing di Bank Pembangunan Daerah Bali.
Gubernur Koster meyakini bahwa Keyboard Aksara Bali akan mendunia, karena memiliki 7 keunggulan fungsi. Yaitu, menggunakan koneksi WiFi (USB dongle) atau Bluetooth, dapat digunakan untuk menuliskan Aksara Bali secara natural (tanpa auto correction), dapat digunakan untuk menuliskan Aksara Bali pada sistem operasi yang berbeda seperti Apple MacOS dan Microsoft Windows, dapat digunakan untuk membuat dan menyimpan dokumen digital pada berbagai macam aplikasi seperti Microsoft Office, Google Office (Docs, Spreadsheet, Presentation), Notes, iWork dan lain-lain dengan menggunakan Aksara Bali, dapat digunakan untuk menuliskan dokumen pada website/Internet dengan Aksara Bali, dapat digunakan untuk menuliskan pesan pada media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram dengan Aksara Bali; dan hasil pembuatan dokumen atau pesan yang dihasilkan dapat dibagikan ke orang lain tanpa merubah tampilan Aksara Bali yang telah dibuat sebelumnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini meyakinkan Krama Bali khususnya generasi muda milenial bahwa Aksara Bali bisa sejajar dengan aksara-aksara negara lain yang telah mendunia, seperti Tiongkok, Jepang, Korea, Thailand dan India. Negara-negara ini, yang memiliki Aksara tersendiri menunjukkan tingkat peradabannya di masa lalu, mampu bertahan sampai saat ini, dan akan mampu bersaing menghadapi dinamika global, ditandai kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakatnya.
Oleh harena itu, Gubernur Koster mengajak generasi muda milenial bersyukur diberikan warisan budaya berupa Aksara Bali oleh Leluhur Bali yang sangat hebat. Semua aktifitas kehidupan dimulai dari Aksara, tidak ada kata tanpa Aksara, tidak ada kalimat/narasi tanpa Aksara, dan tidak akan ada kerja tanpa Aksara. “Untuk itu dengan sekuat tenaga dan penuh komitmen, Kita harus mampu memelihara, memuliakan, dan menjadikan Aksara Bali sebagai kebanggan bersama dan keunggulan Krama Bali untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas secara nasional dan global,” tegasnya.
Dengan kuatnya peradaban Bali, Gubernur Bali meyakinkan bahwa Krama Bali akan terus bergerak maju dan mampu menghadapi persaingan dalam dunia global. Oleh karena itu, ke depan Gubernur Bali akan menyelenggarakan program penyediaan Keyboard Aksara Bali dalam bentuk Laboratorium Praktik Aksara Bali ke sekolah-sekolah, sehingga para guru dan siswa akan lebih mudah melaksanakan pembelajaran Aksara Bali.
Pada acara peluncuran Keyboard Aksara Bali, Ketua Pengelola Domain dan Internet Indonesia (PANDI), Prof. Yudho Giri Sucahyo, P.hd., mengapresiasi dan bangga pada komitmen dan pencapaian Gubernur Koster dalam melestarikan Aksara lokal. Menurutnya, ini merupakan sebuah langkah besar terhadap kemajuan digitalisasi Aksara Bali sekaligus upaya pelestarian nilai-nilau budaya bangsa khususnya budaya Bali. Hal ini sangat sesuai dengan program kerja yang sedang dikampanyekan PANDI yaitu program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN), dimana Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah hingga UNESCO turut mendukung secara penuh program tersebut. Saat ini PANDI sedang berusaha mempromosikan aksara nusantara ke ranah internasional, sehingga diharapkan proses digitalisasi aksara nusantara bisa lebih mudah.
“Untuk itu dengan diluncurkannya Keyboard Aksara Bali, ini merupakan kemajuan yang luar biasa, dan PANDI akan terus mendukung pendaftaran Aksara Bali serta upaya standarisasi keyboard agar sesuai dengan standar nasional dan internasional,” tandasnya. (kmb/balipost)
Sangat apresiasi tetapi keberhasilan mengatasi covid dan bisa open border jauh lebih penting pak dan bapak harus lebih lincah dalam bekerja