TABANAN, BALIPOST.com – Kompetisi Liga 3 Rayon Bali yang melibatkan 16 klub, tetap digelar pada tiga lapangan, yakni Wenara Mandala Unud, Pecangakan Jembrana, dan Debes Tabanan. Jika dibagi dalam empat grup, maka kemungkinan satu lapangan bisa difungsikan untuk dua pul.
Exco Bidang Kompetisi Asprov PSSI Bali, Putu Sugi Darmawan, di Tabanan, Selasa (14/9) menerangkan, pihaknya mengikuti rapat virtual bersama PSSI Pusat, membahas pelaksanaan liga amatir, Piala Soeratin, sepak bola pantai, serta sepak bola putri. “Workshop secara online dengan PSSI Pusat, digelar 13-14 September,” terangnya.
Selanjutnya, hasil workshop akan disosialisasikan kepada para kontestan. “Asprov PSSI Bali akan menggelar rapat pada Jumat (17/9), dan esoknya Sabtu (18/9) akan dilakukan pertemuan teknik, termasuk pengundian (drawing),” ucapnya.
Dijelaskannya, dalam workshop juga terungkap untuk Piala Soeratin U-13, U-15 dan U-17, muncul pertanyaan apakah hanya melibatkan klub yang bernaung di bawah naungan Asprov PSSI Bali, atau bisa diikuti SSB. “Selain itu, juga mengemuka pertanyaan apakah pelatih yang mengarsiteki tim Piala Soeratin harus berlisensi C, atau cukup D,” ungkapnya.
Yang jelas, kata Sugi Darmawan, hajatan Liga 3 tetap mentaati prokes, saat pandemi covid-19 ini. Rencananya, Liga 3 Rayon Bali dihelat pada Oktober. “Pelaksanaan pertandingan Liga 3 tetap mengacu pada Liga 1 dan 2, tanpa penonton di lapangan,” terangnya.
Ia berharap, selama Liga 3 diputar atau memasuki November, pariwisata Bali resmi dibuka, sehingga ada kelonggaran dalam menggelar Liga 3. (Daniel Fajry/balipost)