BANDUNG, BALIPOST.com – Kementerian Koperasi dan UKM membuat skema baru program bantuan kewirausahaan pada tahun anggaran 2018. Skema itu disusun untuk memperluas peserta penerima bantuan kewirausahaan dari tahun sebelumnya.
“Kewirausahaan tetap menjadi program prioritas Kemenkop UKM pada 2018. Karena itu, anggaran yang dialokasikan juga lebih besar agar penerimanya bisa lebih ditingkatkan jumlahnya,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram saat menutup Jambore Koperasi Mahasiswa (Kopma) Nasional 2017 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kamis (14/9).
Agus menjelaskan ada dua skema pendanaan yang akan diberlakukan, yaitu pertama skema hibah kepada wirausaha pemula (WP) dengan bantuan modal sebesar Rp 13 juta. Dalam skema ini, calon WP akan lebih dulu mendapatkan pelatihan.
Kemudian peserta akan diwajibkan membuat proposal bisnis untuk dinilai kelayakannya. Proposal yang lolos akan mendapatkan bantuan modal tersebut. “Wirausaha pemula kami targetkan mencapai 1.800 peserta, yang sebelumnya hanya 1.200 peserta,” kata Agus.
Sasaran penerimanya adalah para mahasiswa atau masyarakat dari daerah tertinggal atau masyarakat miskin atau berpendapatan rendah. Karena itu, Agus mengharapkan para mahasiswa bisa memanfaatkan skema ini untuk menyiapkan diri sebagai calon wirausaha.
Agus mengatakan skema hibah untuk wirausaha pemula pada 2018 memang berbeda dengan skema WP 2017 yang menerapkan sistem e-proposal, setiap calon WP wajib mendaftarkan proposal secara online. Skema kedua adalah bantuan pinjaman melalui LPDB sebesar Rp 25 juta – Rp 50 juta. Skema pinjaman ini dengan sasaran para pengusaha muda dengan bisnis berbasis IT atau startup. Dana yang dialokasikan untuk skema ini sebesar Rp 100 miliar.
Asisten Deputi SDM, Kemenkop UKM Talkah Badrus mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi skema WP tersebut kepada kelompok sasaran. “Misalnya sasarannya adalah mahasiswa, sebanyak 200 mahasiswa dikumpulkan untuk dilatih focus proposal bisnis. Kemudian, peserta akan diminta membuat proposal untuk dikompetisikan, dan dinilai mana yang layak secara bisnis. Peserta yang lolos akan mendapat bantuan modal WP,” jelas Talkah.
Dia mengemukakan bagi pihak yang berminat untuk ikut program WP dapat mengajukan ke Deputi Pembiayaan untuk selanjutnya dilatih. Untuk tahun depan, dibuka peluang calon WP tanpa harus memiliki usaha, benar-benar bagi mereka berminat hendak memulai usaha. (Nikson/balipost)