Putri Suastini Koster. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pembukaan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap III Tahun 2021, digelar Rabu (15/9) di Gedung Ksirarnawa Art Center, Denpasar. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster mengajak pelaku IKM dan UMKM di Pulau Dewata untuk menjaga kualitas produksi dan SDM.

Hal ini penting dilakukan agar tetap bisa meneruskan kerajinan warisan budaya leluhur. “Keunggulan warisan budaya dalam bidang kerajinan tangan harus kita jaga dengan menunjukkan kualitas produksi yang baik dengan kemasan yang menarik dan sumber daya manusia yang berkualitas tentunya, sehingga kita tidak ragu dalam bersaing dengan dunia luar,” ujarnya.

Selain itu, langkah ini penting dilakukan agar Bali tetap mampu menjadi daerah yang memiliki kerajinan khas yang dapat bersaing di kancah nasional dan internasional. Maka, produsen wajib mempertimbangkan bahan baku digunakan (berkualitas dan terjamin), cara mengemas produk sebelum dipasarkan, label harga yang tidak berubah (harga tidak menyesuaikan kalangan yang membeli) dan dihasilkan dari tangan-tangan perajin yang juga berkualitas dan memiliki daya seni mumpuni.

Baca juga:  44 Tonggak Peradaban, Penanda "Bali Era Baru"

“Menjaga warisan budaya itu harus kita mulai dari diri kita sendiri. Dengan membeli bahan dari daerah kita sendiri, sehingga ciri khas warna dan motif akan mudah dikenali, diproduksi oleh tenaga lokal, dan digunakan pertama juga oleh warg lokal asal perajinnya, dengan maksud akan memperkenalkan secara tidak langsung kepada masyarakat diluar wilayahnya dengan langsung,” tandas istri Gubernur Bali Wayan Koster ini:

Dengan mengangkat tema “Bangga Pakai Buatan Krama Bali”, Ny. Putri Koster mengajak semua pihak untuk mulai mencintai dan menggunakan produksi lokal. Hal ini agar perputaran ekonomi Bali kembali bangkit dan dirasakan semua pihak.

Baca juga:  Warga Batur Diajarkan Olah Sampah dengan Kreatif

“Jangan pernah malu untuk berkreasi demi kemajuan daerah sendiri. Jangan kita teledor agar karya-karya seni hasil kreativitas warga lokal tidak diakui pihak luar. Pertahankan kreasi dan ciri khas tenun, logam dan kerajinan tangan lainnya sesuai dengan ciri khas wilayahnya sendiri, kemudian perkenalkan kepada warga sekitar untuk digunakan sebelum dilakukan pemasaran keluar,” ajak Ny. Putri Koster.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta, mengatakan melalui pameran Bali Bangkit Tahap III Tahun 2021 ini diharapkan memberikan motivasi bagi semua pelaku IKM dan UMKM untuk bangkit dan menambah kreasi kerajinan tangannya.

“Produksi jangan hanya menonton, agar memiliki harga jual yang tinggi dan layak untuk bersaing diluar negeri. Semakin banyak jenis yang diproduksi maka dengan kuantitas yang terbatas akan memberikan nilai tambah pada produksi tertentu,” ungkapnya.

Baca juga:  Pembangunannya Makin Massif, Pemkot Denpasar Diminta Bendung Laju Toko Modern Berjaringan

Sementara itu, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, mengatakan bahwa Indonesia dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional, ke depan, maka lembaga keuangan akan mengalokasikan minimal dana 30% untuk UMKM hingga tahun 2023. Sehingga ekonomi kreatif berbagai jenis akan tumbuh optimal, seperti lukisan, tenun, logam dan lain-lain.

Pameran Bali Bangkit Tahap III 2021 berlangsung dari 15 September – 14 Oktober mendatang dengan melibatkan 70 IKM se-Bali, dan sejak tahap I total telah melibatkan 300 IKM dan UMKM. Untuk menggairahkan motivasi dan kreasi pelaku IKM dan UMKM, kali ini Dekranasda berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Se-Bali, dan dapat disaksikan selain pameran produksi berupa benda, juga dapat dijumpai sejumlah kuliner dari sembilan kabupaten/kota se-Bali di Pameran Bali Bangkit ini. (Winatha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *