Suasana di Pura Luhur Batukau. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Sudah menjadi program kerja rutin Pasedahan Agung Dinas Kebudayaan Tabanan menggelar pengaci di setiap pura subak untuk terjaganya kelestarian pertanian demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Salah satunya, pakelem agung di Pura Subak Gubug di kawasan Danau Tamblingan.

Namun, akibat pandemi, pelaksanaan mulang pakelem di Pura Subak Gubug tahun ini dialihkan di Danau Segara Alit Batukaru. Tingkatan upacara juga dilakukan dengan pakelem alit.

Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, I Wayan Sugatra menjelaskan, meski tahun ini dilaksanakan pengaci berupa pakelem alit namun hal itu tidak sampai mengurangi makna upacara, dan upaya menjaga alam dengan cara niskala tetap dapat berjalan dengan baik. “Ini bukti bahwa komitmen pimpinan daerah terkait yadnya untuk memohon kesejahteraan dan keselamatan serta kemakmuran tetap berjalan di masa pandemi dengan tetap melaksanakan prokes pada setiap kegiatan,” ucapnya, Kamis (16/9).

Baca juga:  Dua Pemedek Cidera Saat Ritual ‘’Pakelem’’ di Gunung Agung

Rangkaian pakelem diawali dengan mapakeling di Danau Tamblingan maupun di Pura Batukau, Penebel, pada 14 September lalu. Sedangkan puncak upacara pakelem alit akan dilaksanakan pada Purnama Kapat, 21 September mendatang.

Dijelaskan Sugatra, di tengah keterbatasan keuangan daerah termasuk tak adanya anggaran kegiatan di Dinas Kebudayaan, pelayanan pada masyarakat yang berkaitan dengan kebudayaan sampai saat ini masih bisa difasilitasi.  Termasuk pelaksanaan upacara pakelem tahun ini juga setelah adanya koordinasi dengan Jro Kubayan serta sejumlah bendesa adat terkait tetap dilaksanakan, meski tidak bisa digelar dengan tingkatan agung.

Baca juga:  Karya Agung Penyegjeg Bhumi di Pura Gria Tegallalang

“Upacara mulang pakelem ini biasanya digelar di Danau Tamblingan, di sana ada Pura Subak Gubug. Karena masih masa pandemi, apalagi berada di wilayah berbeda (luar Tabanan), sehingga keputusan internal dari hasil koordinasi dengan Jro Kubayan dengan dengan para pekaseh pangemong, upacara tetap akan dilaksanakan namun dengan tingkatan alit dan lokasinya di Danau Segara Alit Batukaru,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *