Anak-anak mengenakan seragam sekolah pulang ke rumah bersama penjemputnya di Singapura, Senin (17/5/2021). (BP/Dokumen AFP)

SINGAPURA, BALIPOST. com – Baru saja memulai menjalani hidup normal, Singapura kembali membatasi kegiatan. Dikutip dari Kantor Berita Antara, sekolah dasar di Singapura akan memberlakukan aturan belajar dari rumah selama 10 hari menjelang ujian nasional, kata Kementerian Pendidikan, Sabtu (18/9).

Pernyataan tersebut menyusul laporan perkembangan COVID-19 di negara tersebut. Jumlah kasus baru mencapai 935 orang per Jumat (17/9) atau rekor tertinggi sejak April tahun lalu.

Baca juga:  Di 2019, Belanja Negara akan Fokus di Sektor Ini

Siswa kelas 1 hingga 5 SD akan beralih ke pembelajaran dari rumah. Berlaku mulai 27 September hingga 6 Oktober 2021.

Siswa kelas 6 SD akan diliburkan selama beberapa hari dari 25 September sebelum mengikuti ujian nasional guna meminimalisasi risiko penularan dari pemelajaran di sekolah dan menekan angka siswa yang yang harus menjalani karantina.

“Menjelang ujian tertulis PSLE (ujian kelulusan SD), kami akan mengambil sejumlah langkah untuk melindungi para siswa yang secara medis belum diperbolehkan melakukan vaksinasi dan membuat para orang tua lebih tenang,” kata Menteri Pendidikan Chan Chun Sing.

Baca juga:  Dua Hari di Bawah 5.000 Kasus, Hari Ini Tambahan Harian Nasional di Atas 5.500

Lonjakan kasus baru-baru ini setelah sejumlah pembatasan COVID-19 dilonggarkan. Ini, mendorong Singapura untuk menunda pembukaan kembali kegiatan lebih lanjut.

Lebih dari 80 persen penduduk negara itu telah divaksin COVID-19. Singapura tengah mempertimbangkan vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun awal 2022. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *