Suasana simulasi pembelajaran tatap muka. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung akan segera menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Diputuskan paling cepat 27 September 2021 dan paling lambat pada tanggal 1 Oktober 2021.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung, I Made Mandi, Selasa (21/9) mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti camat dan kepala UPT.  Sosialisasi kepada seluruh kepala sekolah, mulai dari TK, Paud, SD dan SMP, disebutnya juga telah dilakukan.

“Kami memang sedang berproses, kami juga kemarin mengadakan rapat. Kami meyakinkan kembali yakni, izin orangtua, izin kepala komite, dan kesiapan sekolah,” ujarnya.

Baca juga:  Tren Peningkatan Kasus COVID-19, Pemerintah Belum Berencana Hentikan PTM

Untuk pengaturan PTM, papar Mandi, maksimal dalam satu kelas sebanyak 50 persen. “Untuk TK dan SLB (Sekolah Luar Biasa) maksimal 5 orang, SD dan SMP maksimal 18 orang dalam satu kelas. Secara prinsip kami sudah siap, kami pasti akan melaksanakan PTM sesuai dengan status PPKM level 3,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam pengawasan nantinya ada Satgas COVID-19 yang ada di sekolah. Satgas COVID-19 dari Desa/Kelurahan juga ikut mengawasi.

Pihaknya mengakui saat ini ada guru yang belum mendapatkan vaksinasi. “Mereka yang mendapatkan vaksinasi karena memiliki penyakit komorbid atau ada guru yang sedang hamil. Kami sudah mintakan untuk mencari surat keterangan dari dokter alasan tidak bisa divaksin. Tapi jumlahnya tidak banyak kalau tidak salah 10 persen,” jelasnya.

Baca juga:  Pasien Covid-19 Turun, RSD Mangusada Alihkan Puluhan "Bed"

Made Mandi optimis pelaksanaan PTM akan dilakukan, namun pihaknya tidak ingin dalam pelaksanaanya nanti menyebabkan masalah. Selain kesiapan sekolah, izin dari Kepala Daerah juga menjadi pertimbangan.

Hal ini dilakukan karena sesuai dengan Surat Keputusa Bersama (SKB) 4 menteri nomor 04/KB/2020. “Dalam SKB Menteri tersebut disebutkan kalau sekolah yang memiliki guru-guru yang belum tervaksin, harus mendapatkan ijin pemerintah daerah,” katanya.

Pertimbangan lainnya, kata Mandi, Kabupaten Badung merupakan daerah yang memiliki mobilitas penduduk yang sangat tinggi. “Kami ingin nantinya saat (PTM) jalan betul-betul siap, jangan sampai grasa-grusu nanti menimbulkan masalah,” ucapnya.

Baca juga:  Tinggi, Penyebaran COVID-19 di Badung

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Badung dr. Nyoman Gunarta membenarkan beberapa guru belum mendapatkan vaksinasi lantaran memiliki penyakit komorbid atau sedang hamil. Jumlah guru yang telah tervaksinasi lengkap 176.347 dari target sasaran 52.223 orang.

Sedangkan, anak sekolah usia 12-17 tahun dari target sasaran 50.503 yang sudah tervaksin lengkap sebanyak 51.264 orang. “Saat ini kami tetap melakukan penyisiran agar seluruh guru segera mendapatkan vaksinasi,” tegasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *