DENPASAR, BALIPOST.com – Pejudo PON Bali I Gusti Ayu Guna Kakihara berangkat dari Jepang, pada Kamis (16/9), dan tiba di Jakarta pada Jumat (17/9). Saat ini, Guna Kakihara tinggal di Wisma Atlet bersama ayahnya, seraya menjalani karantina.
Ketua I PJSI Bali Nengah Sudiartha, di Denpasar, Selasa (21/9) mengungkapkan, dirinya hampir tiap hari mengontak Guna Kakihara, bertujuan memantau kondisi pejudo asal Bali yang menghuni pelatnas. “Guna Kakihara menjalani karantina 8 hari, sambil berlatih bersama ayahnya, berikut mempelajari gaya bertarung calon lawannya,” kata Sudiartha.
Menurut dia, ayahnya juga biasa berlatih judo di Jepang, sehingga membantu latihan putrinya, termasuk merekam gaya permainan lawannya. “Upaya izin mendatangkan Guna Kakihara tergolong sulit. Karena itu, kami diberikan izin klubnya sebab harus didampingi ayahnya,” tutur dia.
Rencananya, Guna Kakihara terbang dari Jakarta menuju Papua, pada Minggu (26/9), dan diawali tes PCR pada Sabtu (25/9). “Pejudo Bali juga berangkat berbarengan, dan kami bertemu di Bandara Mimika,” ujarnya.
Setibanya di bandara, kata dia, seluruh personil diperiksa kelengkapan administrasinya, dan bagi yang lolos bisa langsung menuju penginapan. Cabor judo mulai bertanding pada Rabu (29/9).
Pada hari pertama, 4 pejudo Bali yang berlaga yakni Gede Ganding Kalbu Soethama (-100 kg), I Gede Agastya Dharma Wardana (+100 kg), Dewa Ayu Mira Widari (+78 kg), dan Fania Farid (-78 kg). “Hari pertama ini kami targetkan sapu bersih 4 emas,” tegasnya.
Pejudo yang juga diharapkan mendulang emas, termasuk Guna Kakihara (-70 kg). Selama ini, Guna Kakihara atlet pelatnas, namun tetap berlatih di Jepang. Bahkan, pasca PON Guna Kakihara kembali memasuki pelatnas SEA Games. (Daniel Fajry/balipost)