Made Ramia Adnyana. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dunia pariwisata Bali berduka. Mantan Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) periode 2016-2020, Dr.(C). I Made Ramia Adnyana, SE, MM, CHA  berpulang, Kamis (23/9).

Pria kelahiran Karangasem 2 Mei 1972 ini berpulang di usia 49 tahun. Ramia juga merupakan Pengurus DPD PDIP sebagai Wakil Ketua Bidang Pariwisata. Bahkan, belum lama ini, Ramia juga turut membentuk Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI).

Ucapan belasungkawa atas meninggalnya Ramia juga banyak beredar di media sosial. Termasuk dari IHGMA.

Ketua IHGMA Bali Yoga Iswara, Kamis (23/9) mengatakan almarhum meninggal di usia ke-49 karena serangan jantung. Ia menyampaikan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. “Kami atas nama keluarga besar IHGMA sangat kehilangan sekali,” ungkapnya.

Baca juga:  Perangi Narkoba di Tabanan, Ini Dilakukan BNNP

Bagi organisasi, Ramia adalah sosok figur yang mewakili visi ke depan membawa pariwisata Bali dan nasional unggul dan berdaya saing global. Almarhum adalah pejuang pariwisata Bali yang selalu berkomitmen dan konsisten menguatkan pariwisata melalui SDM.

Sebelum pandemi Covid19, Yoga bersama almarhum begitu getol menguatkan SDM Bali melalui program Global Hospitality Excpert (GHE) agar tidak kalah dengan SDM asing. Bahkan kata Yoga, almarhum bercita – cita menjadikan Bali sebagai hub-nya pariwisata dunia. “Kami akan melanjutkan cita-cita beliau yang mulia,” ujarnya.

Baca juga:  Kepengurusan PWI Jembrana Terbentuk, IB Siwantara Terpilih Jadi Ketua

Terkait kabar meninggalnya pelaku pariwisata yang getol memperjuangkan kemajuan pariwisata Bali ini, I Ketut Jaman SS., M.Si yang juga sahabat Ramia, mengaku sangat kehilangan sosok panutan. Pasalnya selama masa hidupnya Ramia dikenal sebagai tokoh pariwisata yang banyak memiliki gagasan positif dalam pengembangan pariwisata.

Salah satunya dalam pengembangan SDM di bidang pariwisata. Kemudian juga, kata salah satu anggota tim ahli Pembangunan Provinsi Bali Bidang Pariwisata ini, almarhum juga getol dalam pengembangan di bidang destinasi pariwisata. “Meskipun almarhum merupakan orang perhotelan, namun sangat konsen dalam pengembangan destinasi pariwisata. Dua hal itu almarhum banyak sering sebut dalam setiap diskusi,” kata Jaman menuturkan.

Baca juga:  Dari 1967 hingga 1984, BMKG Catat Ada 3 Gempa Merusak di Sekitar Majene

Terkait pariwisata berkualitas, juga menjadi topik yang paling sering disampaikan almarhum dalam setiap pertemuan dan diskusi. Sebagai pelaku pariwisata, banyan kontribusi yang sudah diberikan. “Kita merasa sangat kehilangan orang yang sering diajak diskusi dan sering memberikan masukan baik untuk asosiasi maupun untuk pemerintah daerah. Terkait SDM, Quality tourism pengembagan destinasi pariwista baru. Ya kita sangat kehilangan teman yang memang seharusnya masih sangat dibutuhkan dan masih sangat produktif,” ucapnya. (Citta Maya/Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *