DENPASAR, BALIPOST.com – Direktur Utama Bank BPD Bali Nyoman Sudharma, Senin (27/9) mengatakan, sampai dengan Agustus 2021, kredit yang disalurkan ke UMKM mencapai Rp 8,5 triliun. Kredit pada UMKM ini mencapai 43,31% dari seluruh kredit Bank BPD Bali.
“Presiden mengharapkan rasio pembiayaan perbankan inklusif makro prudensial 30% dan kami sudah melebihi target dari pemerintah 30%,” ujarnya dalam wawancara Bali Post Talk.
Pemberian kredit UMKM difokuskan pada pemberian KUR yang sampai saat ini telah mencapai Rp 665 miliar, 80% dari target. Walaupun kredit tumbuh positif namun NPL tetap terjaga pada rasio 2,58 persen karena dampak dari perpanjangan stimulus OJK hingga Maret 2023.
PPKM yang dilakukan sejak Juli juga tetap membuat penyaluran KUR tumbuh positif, karena dibandingkan secara yoy. Demikian juga penyaluran kredit secara umum tumbuh positif.
Hal ini pula yang membuat BPD Bali masuk Top BUMD dan mendapat lebih dari 20 penghargaan tingkat nasional. Bank BPD Bali pun mampu tumbuh positif di masa pandemi berkat digitalisasi dan kemudahan yang diberikan pada nasabah.
Kemudahan tersebut karena adanya pemanfaatan digital sehingga mempercepar pelayanan. “Secara yoy, penyaluran kredit BPD tumbuh positif meski ada PPKM yang membuat dunia usaha atau sektor-sektor riil slow,” ungkapnya.
Ia optimis industri perbankan juga turut membaik. Pihaknya menargetkan kredit tumbuh 8 persen pada tahun depan, dengan target KUR yang disalurkan lebih dari Rp 1 triliun. “Kemarin kan plafon KUR Rp 830 miliar disetujui, tahun depan kita harapkan bisa lebih dari Rp 1 triliun,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)