Komang Carles. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Rencana Pemerintah Kabupaten Bangli membangun sport center atau pusat olah raga di wilayah Kota Bangli mendapat sorotan. Sebab, dana yang diperlukan untuk pembangunannya mencapai ratusan miliar rupiah.

Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles menilai pembangunan sport center perlu dipikirkan secara matang. Sebab biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.

Dengan kondisi keuangan daerah yang terbatas apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19, Pemkab diminta mengoptimalkan fasilitas olah raga yang sudah ada di masing-masing kecamatan. “Di tiap kecamatan kan sudah ada lapangan umum. Misalnya di Kecamatan Bangli sudah ada lapangan Tamanbali, di Kecamatan Susut ada, di Kintamani juga sudah ada lapangan dan lintasan atletik. Itu lebih baik diberdayakan, diperbaiki dan ditingkatkan sarana prasarananya,” kata Carles, Selasa (28/9).

Baca juga:  Diguyur Hujan, Jalan Raya Penelokan Jebol

Dengan melakukan peningkatan sarana dan prasarana di masing-masing kecamatan, menurutnya Pemkab tidak perlu mengeluarkan anggaran besar. Pemkab tidak perlu beli lahan dan menganggarkan dana besar untuk pembangunannya.

Fasilitas olahraga yang sudah ada itu pun nantinya juga bisa dinikmati warga Bangli di masing-masing kecamatan. “Kalau pembangunannya hanya difokuskan di kota, bagaimana dengan warga kita di tiap kecamatan. Apakah semua nantinya harus ke kota. Kalau fasilitas yang sudah ada ini bisa dimaksimalkan, maka sumber daya di setiap kecamatan akan tumbuh dan berkembang,” kata politisi Demokrat asal Batur itu.

Baca juga:  Gubernur Koster Sambut Kedatangan FC Barcelona U-20

Pemerintah Kabupaten Bangli berencana membangun pusat olahraga atau sport center. Lokasinya di wilayah Kota Bangli.

Untuk pengadaan lahan dalam rangka persiapan pembangunan pusat olah raga tersebut, Pemkab bakal menyiapkan anggaran sekitar Rp 15 miliar di APBD 2022. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Bangli, Putu Ganda Wijaya, Senin (27/9), mengungkapkan di pusat olahraga itu nantinya akan disediakan sejumlah fasilitas untuk berbagai cabang olahraga sepak bola, atletik, renang dan lainnya.

Baca juga:  Soal Rencana Kelanjutan Pembangunan Sport Center, Kadisdikpora Sebut Belum Terdanai di APBD 2025

Diperkirakan luas lahan yang dibutuhkan untuk membangun pusat olah raga, sekitar enam hektare. Pengadaan lahan rencananya dilakukan di tahun 2022.

Pemkab harus membeli lahan karena tidak punya lahan seluas itu. Wilayah Kota dipilih sebagai lokasi agar lebih mudah diakses dari jalan umum.

Sedangkan untuk pembangunan fasilitas olahraganya akan dilakukan bertahap pada tahun berikutnya. Pemkab sudah membuat masterplannya. Pembangunan pusat olah raga itu diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp 200 miliar lebih. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN