MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung, berencana mengkaji kapasitas isolasi terpusat (Isoter). Hal ini seiring menurunnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Gumi Keris.
Koordinator komunikasi Satgas COVID-19 kabupaten Badung, IGN jaya Saputra, Rabu (29/9) membenarkan perihal tersebut. Namun, pihaknya akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung.
“Ngih dengan turunnya angka positif ada rencana mengkaji keberadaan Isoter. Sementara dari Dinkes masih dikaji terkait perkembangan COVID-19 tentunya,” ujarnya.
Menurutnya, pihaknya saat ini hanya menggunakan empat tempat untuk Isoter pasien COVID-19. Tempat yang masih dimanfaatkan sebagai tempat Isoter adalah Bakung Beach, Wisma Bima I, Wisma Bima II dan Balai Diklat Gulingan.
Sebelumnya, Pemkab menyediakan sejumlah tempat Isoter meliputi Bakung Beach, Hotel Made Bali, Bakung Sari, Wisma Bima 1 dan Wisma Bima 2. Kelima hotel ini memiliki daya tampung 700 orang.
“Empat tempat yang saat ini masih dipakai memiliki kapasitas 280 orang, sedangkan jumlah pasien yang masih diisoter 99 orang,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati asal Desa Pelaga, Petang ini justru mengatakan untuk menanggung biaya pasien Isoter, pihaknya harus menganggarkan Rp 32 miliar APBD. Dana yang disiapkan pun belum mencakup keseluruhan pasien positif COVID-19 di Gumi Keris.
“Kami lebih fokus dengan keadaan yang sekarang dulu (Isoter -red), karena sampai bulan Desember ke depan harus mengeluarkan dana Rp 32 miliar untuk Isoter,” ujarnya. (Parwata/balipost)