BANGLI, BALIPOST.com – Puluhan are tanaman cabai di Dusun Tanggahan Talang Jiwa, Desa Demulih, Susut gagal dipanen. Pasalnya tanaman cabai tersebut terserang penyakit antrak dan busuk batang.
Penyakit tersebut menyebabkan buah cabai yang sudah siap panen membusuk dan mengering. Salah seorang petani cabai di dusun setempat, I Komang Agus mengungkapkan, penyakit antrak dan busuk batang mulai menyerang tanaman cabai petani sejak dua bulan terakhir. Penyakit tersebut menyebabkan pohon menjadi layu dan mengering. Buahnya pun juga membusuk.
Menurut Agus, munculnya penyakit antrak dan busuk batang disebabkan pengaruh musim kemarau yang terjadi belakangan ini. Penyakit antrak dan busuk batang rentan menyerang tanaman cabai yang kekurangan air.
Untuk mengatasi penyakit tersebut, Agus mengaku sudah melakukan beragam upaya penyemprotan. Akan tetapi tidak membuahkan hasil.
Buah cabai yang sudah layak panen banyak yang gagal dipanen. Akibatnya para petani pun kini harus menanggung kerugian. “Untuk mengurangi kerugian, petani terpaksa memilih cabai yang masih bagus untuk dipanen,” ujarnya.
Soal harga cabai saat ini, Agus mengatakan sedang anjlok. Per kilogramnya, cabai merah laku dijual dengan harga Rp 6 ribu. (Dayu Swasrina/balipost)