Arsip - Seorang pria melihat rumahnya yang terendam air dan lumpur setelah banjir bandang yang dipicu Topan 'Goni' melanda Barangay Busay, Daraga, provinsi Albay, Filipina, 1 November 2020. (BP/Ant)

MANILA, BALIPOST.com – Bencana banjir dan longsor di Filipina menewaskan sembilan orang dan 11 lainnya hilang. Bencana tersebut terjadi setelah siklon tropis Kompasu memicu hujan deras, kata badan penanggulangan bencana setempat, dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (12/10).

Kompasu, dengan kecepatan angin maksimal mencapai 100 kilometer per jam, menyerap sisa-sisa siklon sebelumnya sebelum menerjang Filipina pada Senin malam. Sekitar 1.600 orang di evakuasi.

Baca juga:  Muncul Klaster di Pantai Utara Sydney, Pembatasan Perbatasan Diberlakukan

Badan bencana mengatakan sedang memverifikasi informasi dari kantor-kantor daerah yang melaporkan empat orang tewas dalam longsor di provinsi utara Benguet dan lima lainnya tewas dalam banjir bandang di Palawan, provinsi pulau di barat daya Filipina. Pihak berwenang tengah melakukan operasi pencarian dan penyelamatan terhadap 11 orang yang dilaporkan hilang dalam kedua bencana itu.

Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, setiap tahun diterjang badai atau topan yang menyebabkan hujan deras yang memicu longsor mematikan. Presiden Rodrigo Duterte sedang memonitor upaya tanggap bencana oleh pemerintah, kata juru bicaranya, Harry Roque. Tim penyelamat berada di lokasi kejadian, sementara jaringan listrik, air dan jalan sedang dipulihkan, kata dia.

Baca juga:  Bom AS Digunakan Untuk Bunuh Warga Sipil di Gaza

Kompasu, badai tropis ke-13 yang melanda Filipina, diperkirakan akan meninggalkan wilayah di negara itu pada Selasa, kata badan cuaca negara. (kmb/valipost)

BAGIKAN