SINGARAJA, BALIPOST.com – Kodim 1609 Buleleng membangun tenda untuk menampung pengungsi jika Gunung Agung mengalami erupsi. Alasan memilih Desa Sambirenteng karena desa ini paling dekat dengan Karangasem.
Diperkirakan jarak dari Karangasem ke lokasi mes lapangan berkisar 8 hingga 10 kilometer. Selain menampung kemungkinan pengungsi, jajaran Kodim 1609 Buleleng bersama satuan lain menyiapkan armada truk untuk menjemput pengungsi ke Karangsem.
Tiga tenda mulai dibangun di Lapangan Ampel Gading di Desa Sambirenteng dibangun Rabu (20/9). Satu tenda ini mampu menampung 30 orang lengkap dengan tempat tidur lapangan.
Jika, masih kurang, TNI siap akan menyiapkan tanda pengungsian tambahan di dua lokasi lain dan memanfaatkan gedung serbaguna di Desa Sambirenteng dan sekitarnya. Selain itu, di Mes Lapangan ini juga dilengkapi dengan Mandi Cuci dan Kakus (MCK) dengan memanfaatkan fasilitas milik warga.
Dandim 1609 Buleleng Letkol Inf.Slamet Winarto mengatakan, untuk mengurus keperluan dan sekaligus menjaga keamanan di mes lapangan pihaknya menyiagakan anggota sebanyak 300 orang. Khusus di mes lapangan juga disiagakan 30 personil.
Sementara untuk mendapatkan kondisi terkini di Karangasem, pihaknya memerintahkan jajaran Koramil Tejakula untuk memantau situasi di perbatasan. Dengan demikian, perkembangan situasi terkini terpantau dan secepatnya bisa dilakukan penanganan jika memang Gunung Agung erupsi. “Ini bagian kesiapsiagakan kami jajaran TNI dalam membantu penanganan pengungsi jika Gunung Agung erupsi. Untuk sementara kita bangun tiga tenda dan menyesuaikan kondisi dan begitu dibutuhkan kita akan tambah dan tenda masih tersedia cukup,” katanya. (Mudiarta/balipost)
Lebih baik sibuk dan susah diawal dari pada susah di blakang hari nanti…suksma