JAYAPURA, BALIPOST.com – Tim kumite beregu putri Bali yang menurunkan Cok Istri Agung Sanistyarani, Ni Made Meriantini, dan Ni Made Nada Dwimayanti, harus puas merebut perunggu, pada PON XX Papua 2021, di GOR Politeknik Penerbangan Jayapura, Kamis (14/10). Pada penampilan perdana, mereka menundukan Lampung 2-0.
Namun, di laga berikutnya dikalahkan DKI 0-2, serta dalam perebutan perunggu unggul 2-0 atas Sulteng.
Pelatih karate PON, Putu Deddy Manardika, menyatakan, karateka asuhannya sudah berjuang maksimal, sehingga perunggu patut disyukuri. “Meskipun nomor kumite beregu putri ini target emas, dm hasilnya perunggu saya tetap puas,” ujar Deddy.
Secara kebetulan, dua atlet asuhannya I Kadek Krisna Dwi Antara dan Cok Istri Agung Sanistyarani menyabet emas. “Karateka Bali mampu menyumbang 2 emas di PON luar biasa, dan prestasi ini harus tetap dipertahankan. Yang penting, emas PON menjadi tradisi,” ujar Deddy.
Manajer Tim Armand Setiawan juga puas, Bali membawa pulang 2 emas, dan 2 perunggu dari kumite beregu, serta Ni Made Nada Dwimayanti (kumite -68 kg). Hasil kerka keras ini berkat atlet bertarung maksimal, ditopang taktik dan strategi pelatih yang piawai.
Renang
Cabor renang yang diselenggarakan di Lukas Enembe Aquatic Stadium, perenang Bali merebut 1 emas, 1 perak, dan 7 perunggu. Emas dipersembahkan Komanag Adinda Nugraha, di pungung 50 meter, dan perak melalui Eva Lilian van Leenen.
Pelatih Putu Era Larasati, menerangkan, peluang menam ah medali terbuka, sebab atlet Bali juga melaju ke final. Hanya, Era belum tahu apakah peraih emas PON, akan dipanggil ke pelatnas SEA Games. “Saya belum mendengar kabar itu,” kilahnya. (Daniel Fajry/balipost)