DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster menyebut Bali tidak lama lagi akan menuju pulau tanpa area blind spot untuk jaringan internet. Sebab, program ini sudah masuk rancangan Bappenas RI, bahkan konsepnya sudah riil.
Sehingga, Bali akan segera menjadi provinsi pertama di Indonesia yang zero blind spot. Ungkap Gubernur Koster didampingi Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana saat menerima audiensi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Relawan TIK) Provinsi Bali di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (15/10).
Gubernur Koster menjelaskan, bahwa tahun 2022 program ini sudah akan berjalan berkat koordinasi dari Bappenas dan Kementerian Kominfo RI serta pemerintah Provinsi Bali. “Sudah diagendakan mulai tahun 2022. Tahun 2023 saya kira akan semakin top Bali, jadi Bali era baru banget yang sesuai dengan visi saya, yakni Bali Smart Island,” ujar Gubernur asal Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.
Oleh karena itu, lanjut Gubernur Koster bahwa semua sektor akan mengalami transformasi digital. Mulai dari kesehatan, kepariwisataan, dan lainnya semua akan menuju digitalisasi. Sehingga, semua wilayah di Bali harus terjangkau jaringan internet.
Dengan dukungan Infrastruktur dan fasilitas, secara spesifik Gubernur Koster mendorong agar masyarakat di pedesaan semakin melek akan teknologi informasi guna menggerakkan ekonomi kerakyatan yang dipadukan dengan teknologi digital. “Ekonomi kita di Bali banyak yang bersumber di desa, jadi Kita ingin di tingkat desa ekonomi makin bergerak dengan bantuan fasilitas digital. Anak-anak mudanya kita dorong untuk memanfaatkan ini. Ini kita polakan dan buatkan sistemnya,” tandas Gubernur jebolan ITB Bandung ini.
Menurut Gubernur Koster, Kehadiran relawan TIK juga bisa berperan besar dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam transformasi digital. Untuk itu, pihkanya berterimakasih dan mendukung penuh program yang bertujuan untuk memberdayaan masyarakat ini.
Sebab, dengan fasilitas dan infrastruktur yang didukung penguasaan teknologi informasi oleh masyarakat maka Bali akan hebat. “Sebagai langkah nyata juga kita akan segera lakukan MoU dengan perguruan tinggi untuk mengerahkan mahasiswanya lewat KKN tematik di bidang teknologi, agar mahasiswa turut membantu pemberdayaan teknologi kepada masyarakat di desa-desa, di komunitas-kominitas, pedagang pasar dan lainnya,” tandas Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Sementara itu, Ketua Relawan TIK Provinsi Bali, Gede Putu Krisna Juliharta mengaku bersyukur program riil Gubenrur Koster sesuai dengan keinginan para relawan untuk terus melaksanakan pemberdayaan Teknologi informasi di masyarakat. “Dengan dukungan bapak Gubernur tentu besar harapan kami gerakan ini bisa lebih masif dan lebih menjangkau masyarakat di desa untuk literasi digital,” pungkasnya. (Winatha/balipost)