DENPASAR, BALIPOST.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei secara khusus menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Rabu (20/9). Pertemuan yang berlangsung di ruang tamu gubernur tersebut membahas situasi terkini Gunung Agung dan langkah antisipasi yang dilaksanakan.

Mengawali pertemuan, Willem menyampaikan bahwa saat ini aktivitas Gunung Agung sedang tenang. “Dari hasil pantauan seismograf, sekarang lagi dalam tahap deselerasi (perlambatan aktivitas, red) atau tenang,” bebernya.

Namun menurutnya apa yang akan terjadi selanjutnya masih sulit ditebak, bisa langsung turun berangsur-angsur, namun bisa juga bisa sebaliknya. Bertolak dari analisa tersebut, BNPB, BPBD Provinsi dan Kabupaten telah melakukan sejumlah langkah antisipasi sesuai dengan SOP yang berlaku. “Kita cek alat komunikasi di pos pemantau dan memastikan alat itu berfungsi dengan baik,” ujarnya.

Baca juga:  Dari ODGJ Tusuk Ibu Tiri hingga Pengoplos Elpiji Ditangkap

Selain itu, pihaknya juga memastikan peringatan dini terlaksana dengan baik dan dapat dipahami masyarakat. “Kita harus memastikan peringatan dini itu sampai ke masyarakat dan mereka paham. Upaya kita adalah dengan mengintensifkan sosialisasi melalui banjar,” terangnya.

Pada bagian lain, Willem juga menyampaikan bahwa mengacu ketentuan pusat vulkanologi, pada status siaga, radius 6 KM dari area kawah Gunung Agung harus bebas dari aktivitas manusia. “Berpedoman pada SOP yang berlaku, semua unsur sudah siap untuk proses evakuasi,” ujarnya.

Baca juga:  Desa Adat Jadi Roh Utama Bali Lestarikan Nilai Budaya

Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan berdoa. “Pada prinsipnya kami berharap tak ada erupsi dan kalaupun terjadi, tak ada korban jiwa,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Gubernur Pastika menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena begitu banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap Pulau Dewata. “Pusat sudah turun, bahkan internasional pun sudah ada yang menawarkan bantuan. Dengan melihat kesiapan semua pihak, saya optimis kita dapat melaksanakan langkah antisipasi dengan baik,” ujar Pastika yang didampingi Kepala BPBD Bali Dewa Made Indra.

Yang terpenting, imbuh Pastika, para petugas jangan panik dan tahu apa yang harus dilakukan.

Baca juga:  Dari SMPN 15 Denpasar Siap Terima Siswa hingga Penelitian Dampak Nyepi Raih EU Star Award

Menambahkan penjelasan Gubernur Pastika, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra kembali mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. “Jangan mudah percaya kepada informasi yang sumbernya tidak jelas,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Dewa Mahendra juga menghimbau agar tak ada pihak-pihak yang memperkeruh suasana dengan menyebarkan informasi yang tidak benar alis hoax. Semua pihak diharapkan ikut menjaga kondusifitas Bali sebagai daerah tujuan wisata. Sebab kesimpangsiuran informasi dikhawatirkan akan berdampak negatif pada pariwisata Bali. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *