BANGLI, BALIPOST.com – SMPN 5 Tembuku rencananya kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Senin (18/10). Namun PTM terpaksa ditunda lantaran atap beberapa ruang kelas di sekolah itu rusak akibat diguncang gempa Sabtu (16/10).
Kepala SMPN 5 Tembuku I Ketut Sukarta mengaku pihaknya sudah melaporkan kondisi kerusakan tersebut ke Disdikpora Kabupaten Bangli. Dia menyebutkan setidaknya ada lima ruang kelas yang atapnya rusak terdampak gempa.
Guncangan gempa menyebabkan banyak genteng bergeser dan berjatuhan. Serta ada juga ruang kelas yang plafonnya jebol. “Karena kondisi itu sehingga untuk sementara PTM kami tunda sampai situasi kondusif. Dalam artian atapnya sudah diperbaiki sehingga tidak bocor,” kata Sukarta, Senin (18/10).
Sesuai hasil koordinasinya dengan pihak Disdikpora Bangli, perbaikan atap yang rusak itu direncanakan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Namun jika tidak mencukupi, pihaknya akan mengajukan bantuan ke Disdikpora agar direhab. “Karena dana BOS kami kecil,” ujarnya.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan perbaikan bisa dilakukan. Pihaknya mengupayakan secepatnya sehingga bisa menggelar PTM.
Dikatakan Sukarta, sesuai rencananya PTM terbatas di SMPN 5 Tembuku dilaksanakan dengan shift. Sebab jumlah ruang kelas yang ada sangat terbatas. Hanya dua kelas.
Saat ini beberapa ruang kelas di sekolah itu masih dalam proses rehab. “Rencana tiap kelas PTM dua kali seminggu,” kata Sukarta. Disebutkan total jumlah siswa di SMP yang berlokasi di Banjar Kubusuih Desa Yangapi itu sebanyak 166 orang. (Dayu Swasrina/balipost)