Luhut B.Pandjaitan. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) leveling kembali dilanjutkan selama dua pekan ke depan (19 Oktober – 1 November). Dalam keterangan pers virtualnya, Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut B. Pandjaitan, Senin (18/10) mengatakan mulai Selasa akan ada puluhan kabupaten/kota yang menjalani level 2.

Ia mengatakan penurunan level ini dikarenakan adanya perubahan syarat cakupan vaksinasi yang digunakan untuk asesmen peningkatan level. “Dengan adanya perubahan syarat pencapaian vaksinasi wilayah aglomerasi, mulai Selasa (19/10), akan ada 54 kabupaten/kota yang masuk level 2, sedangkan 9 kabupaten/kota masuk level 1. Terkait detail keputusan akan dituangkan dalam Inmendagri,” sebutnya.

Luhut dalam keterangan yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa sudah banyak kegiatan yang terkadang mengabaikan prokes, baik di pernikahan, pariwisata, maupun kegiatan lain. “Kami sekali lagi mengimbau agar seluruh rakyat patuh. Karena kita masih berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga yang mungkin terjadi pada Natal dan Tahun Baru yang akan datang,” kata Luhut.

Baca juga:  Gempa Ketiga Guncang Karangasem, Terbesar dan Dirasakan hingga Jembrana

Ia menyebutkan secara nasional penanganan pandemi menunjukkan perbaikan. Kasus aktif nasional dan Jawa-Bali terus menurun. “Saat ini hanya tersisa kurang dari 20 ribu, tepatnya 18.000 kasus secara nasional. Sedangkan di Jawa-Bali, kasus aktifnya mencapai 7.000-an dibandingkan 570 ribu kasus pada puncak gelombang kedua, 15 Juli 2021,” ungkapnya.

Situasi terus membaik, lanjutnya, tercermin pada kasus kematian di sejumlah provinsi di Jawa-Bali yang mencapai 0 tambahan kasus pada 17 Oktober. “DKI, Jawa Barat, DIY, dan Bali mencatatkan 0 kematian baru. Provinsi lain di Jawa-Bali hanya mencatat kurang dari 5 kematian per hari. Angka ini saya kira jauh lebih bagus lagi dari bulan Juli sebelumnya,” sebutnya.

Baca juga:  Dua Tersangka Kasus Biogas Nusa Penida Ditahan

Tingkat kematian yang sudah rendah ini diyakini mampu dijaga seiring dengan capaian vaksinasi lansia Jawa-Bali yang meningkat tajam. “Cakupan vaksinasi lansia di Jawa-Bali menjadi salah satu indikator untuk penurunan level PPKM. Tapi peningkatan perlu dilakukan karena sampai saat ini, cakupan vaksinasi lansia di Jawa-Bali baru mencapai 43 persen. Kita ingin cakupan vaksinasi lansia dalam 2 bulan ke depan, mencapai 70 persen,” tegasnya.

Ditambahkannya, pada 4 Oktober, Blitar menjadi uji coba pelaksanaan PPKM level 1 dengan menerapkan new normal. Hasil evaluasi, pelaksanaannya menunjukkan arah positif.

Baca juga:  Akumulatif Positif COVID-19 Bali Hampir Capai 100 Kasus

Sejak masuk level 1, situasi COVID-19 di Blitar tetap rendah dan terkendali. Terkendalinya kasus didorong oleh tingkat tracing dan vaksinasi.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga menyebut ada dua wilayah, yaitu Bogor dan Tangerang yang akan dilakukan operasi khusus oleh TNI-Polri dan Kementerian Kesehatan untuk mempercepat vaksinasi. Bogor dan Tangerang juga dikeluarkan dari aglomerasi Jabodetabek agar tidak menghambat kenaikan level di kabupaten/kota lainnya dalam aglomerasi itu.

Berkaca dari kondisi tersebut dan atas persetujuan Presiden Jokowi, Luhut mengatakan bahwa capaian vaksinasi akan dilihat merujuk per kabupaten/kota bukan lagi aglomerasi. Dengan catatan, selama keseluruhan aglomerasi sudah memenuhi syarat WHO untuk turun level. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN