Bali Belum Bebas Rabies
Ilustrasi. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah warga di dua kelurahan bersebelahan, Pendem dan Loloan Timur, digigit anjing liar dalam waktu sehari, Selasa (19/10).  Dinas Pertanian dan Pangan melalui Tim Reaksi Cepat Veteriner hingga Rabu (20/10) masih melakukan pencarian anjing diduga rabies yang berkeliaran di dalam kota itu.

Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa, mengatakan dari hasil penelusuran tim reaksi cepat, ada lima warga yang mengalami gigitan anjing liar. Tim masih mendalami anjing yang menggigit ini sama atau tidak.

Baca juga:  Peringatan Hari Pahlawan di Badung dengan Prokes Ketat, Nilai Kepahlawanan Tidak Boleh Hilang dan Luntur

Ia mengatakan kelima warga yang diketahui mengalami gigitan, tiga berada di Kelurahan Pendem dan dua di Loloan Timur. Warga yang digigit, menurutnya juga telah mendapatkan penanganan pertama di fasilitas kesehatan terdekat.

Begitu juga penanganan hewan peliharaan warga di sekitar lokasi sudah dilakukan. “Vaksinasi pada anjing di sekitar rumah lokasi warga digigit sudah dilakukan tim dari Kecamatan Jembrana,” terang Widarsa.

Sementara itu, di 2021 ini kasus gigitan anjing rabies di Jembrana meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, sudah ada 44 kasus gigitan anjing rabies hingga Oktober ini dan tersebar di sejumlah desa/kelurahan.

Baca juga:  Lansia Ditemukan Meninggal di Sumur

Padahal di 2020, hanya sekitar 5 kasus gigitan anjing. Kenaikan kasus ini diperkirakan lantaran di tahun 2020 lalu tidak ada vaksinasi massal untuk hewan pembawa rabies (HPR). Sehingga berdampak kasus gigitan yang cenderung meningkat di tahun ini.

Untuk 2021, vaksinasi massal sudah mulai digelar lagi. Diharapkan dengan adanya upaya ini bisa mengurangi kasus gigitan anjing liar. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN