Memaknai Purnama Sidhi Sasih Kalima, ISI Denpasar menanam pohon langka. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Momentum Purnama Sidhi Sasih Kalima, Rabu (20/10), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengisi dengan rangkaian berbagai acara. Salah satunya, penanaman pohon langka.

Selain itu, juga digelar lokakarya (workshop) seni lukis, penandatanganan kemitraan strategis dengan Yayasan Puri Kauhan Ubud, pembukaan pameran virtual Bali-Dwipantara Adirupa, dan Bali-Bhuwana Yatra (Arts Trip). Rangkaian acara tersebut juga melibatkan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Bali Drs Made Teja, anggota beserta Koordinator Staf Khusus Presiden RI Dr. Sukardi Rinakit dan Dr. A.A.G.N. Ari Dwipayana.

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana mengungkap, rangkaian acara dimaksud merupakan bagian gerakan aktualisasi strategis, berupa diseminasi nasional Bali Sangga Dwipantara dan internasional Bali Padma Bhuwana. Pelaksanaannya seiring pemaknaan Purnama Nadi atau Sidhi Sasih Kalima, sebagai simbol kekuatan semesta raya hadir pada diri manusia, kecemerlangan laku dan gagasan beribu aksara.

Baca juga:  Sejumlah Perusahaan IT di Bali Dimiliki Asing

“Semua penghayat susastra memburu momen sakral ini, selain berkait dengan spirit kesemestaan juga menjadi pertemuan harmonis sang diri dengan laku sejati (etos berbasis sastra), sehingga pameran virtual Bali-Dwipantara Adirupa dan penanaman pohon langka kegiatan Bali-Dwipantara Kanti yang merupakan bagian Program Bali Sangga Dwipantara, dan Bali-Bhuwana Yatra yang menjadi unsur Program Bali Padma Bhuwana diselenggarakan pada momen penting ini,” jelas Guru Besar Sejarah Seni Rupa itu, dalam rilis yang diterima.

Pada hari itu, juga dilakukan kerjasama kemitraan dengan Yayasan Puri Kauhan Ubud, meliputi kerjasama bidang apresiasi dan kolaborasi seni, ditandai dengan gelar peluncuran tiga buku seri Sastra Saraswati Sewana. Di sore harinya, dilaksanakan pembukaan pameran virtual seni rupa dan desain Indonesia Bali-Dwipantara Adirupa, bertema ‘Wana-Rupa-Nuswantara’.

Baca juga:  Dharma Canti Tahun 2017, Perkuat Toleransi Kebhinekaan

Pameran dibuka Ari Dwipayana. Dihadiri selain perupa, juga kurator pameran Dr. Djuli Djatiprambudi, Dr. Indah Tjahjawulan, Dr. Ketut Muka, Dr. Wayan Karja, dan Dr. Pande Artadi.

Disebutkan Rektor ISI, rangkaian acara ini dimulai Selasa (19/10) dengan workshop seni lukis seri pertama, bertajuk “Gunung-Gering-Kontur.” Hadir  sebagai narasumber pelukis Made Budhiana, Ketut Teja Astawa, dan Putu Sudiana Bonus.

Sementara workshop seri kedua, berlangsung pada Kamis (21/10) bertema ‘Wana-Tropika-Warna’ menghadirkan narasumber perupa Nyoman Erawan, Made Sumadiyasa, dan Wayan Suja.

Baca juga:  Wagub Bali Terima Kunjungan Kehormatan Dubes Polandia

Workshop menghasilkan karya seni lukis masing-masing berukuran 180×280 cm. Kedua lukisan akan dipajang di dinding gedung rektorat kampus setempat.

Terkait penanaman pohon langka, Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar, Dr. Komang Sudirga mengatakan sejumlah pohon yang ditanam merupakan sumbangan Dinas KLH Provinsi Bali. Diantaranya, pohon Rijasa, Badung, Juwet, Jeleket, Gaharu, dan Majagau.

“Pada Jumat (23/10) dilangsungkan Bali-Dwipantara Yatra (Arts Trip) ke Buleleng, dengan menghadirkan narasumber musisi Ayu Laksmi dan Ketua STAH Empu Kuturan Dr Gede Suwindia. Perjalanan juga dirangkai studi lapangan di Pura Beji, Sangsit, dan Pura Maduwe Karang, Kubutambahan,” kata Doktor Kajian Budaya itu. (kmb/balipost)

BAGIKAN