Salah satu cuplikan Madeeng Anyar pada FSBJ III. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 tak menyurutkan semangat berkesenian para seniman Bali. Elan kreatif para seniman tetap menggelora di tengah Pemerintah Bali berjuang mengendalikan COVID-19. Pemerintah pun memberi ruang yang luas kepada seniman untuk berkreativitas lewat hajatan festival seni, dengan tetap disiplin menerapkan protocol kesehatan (prokes). Dengan demikian, di satu sisi pemanggungan seni tetap berjalan, di sisi lain pandemic COVID-19 dapat dikendalikan dengan baik lewat penerapan prokes yang sangat ketat.

Memang, data menunjukkan kasus COVID-19 di Bali makin melandai. Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, jumlah kasus baru yang dilaporkan pada Minggu (24/10), sebanyak dua digit, yaitu 21 orang. Bahkan, hari itu nihil korban jiwa COVID-19.

Baca juga:  Jadwal PKB, Kamis 19 Juli

Dengan selalu disiplin menerapkan prokes, minimal 3 M– memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, pandemi diharapkan segera berlalu, kemudian aktivitas masyarakat kembali normal. Seniman pun makin leluasa memanggungkan karyanya.

Guna memberi ruang yang lebih luas kepada para penggiat seni dan sastra modern Bali dalam berkarya, Pemerintah Bali kembali menggelar Festival Seni Bali Jani (FSBJ) III 2021 selama dua minggu, hingga 6 November. Sebagai sebuah festival seni masa kini, konsep kekaryaan FSBJ adalah eksplorasi, eksperimentasi, lintas batas, kolaborasi, dan kontekstual, untuk melahirkan karya baru sesuai jiwa dan semangat kekinian. Selain itu, pelaksanaan FSBJ juga bertujuan meneguhkan karakteristik masyarakat Bali yang artistik dan menyukai keindahan, cinta damai, toleran, dan memiliki semangat bergotong royong.

Baca juga:  Empat Bulan Kebijakan PWA, Muncul Usulan Tarif Naik dan Tak Bayar Ditipiring

“Oleh sebab itu, kendatipun saat ini Bali masih berada dalam suasana pandemi COVID-19, FSBJ tetap digelar, dengan format baru untuk menjamin prokes terjaga dengan ketat,’’ ujar Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha saat memberi sambutan pada pembukaan FSBJ III 2021, Sabtu (23/10).

Mantan Rektor ISI Denpasar itu menegaskan, mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19, selama pelaksanaan FSBJ III, prokes dipastikan terlaksana secara ketat. ‘’Seluruh pengisi acara yaitu panitia, seniman, dan petugas dipastikan sudah mendapatkan vaksin dua kali, sedangkan pengunjung discreening dengan menggunakan aplikasi Pedulilindungi sebelum memasuki areal pertunjukan dan pameran,’’ ujarnya.

Baca juga:  Jenggala Sutra FSBJ III di Masa Pandemi, Pemuliaan Hutan Sebagai Nafas Bumi

Koordinator Tim Kreatif Festival Seni Bali Jani III 2021, Kadek Wahyudita, mengatakan, salah satu karya yang ditampilkan pada pembukaan FSBJ III yang dibuka Gubernur Bali Wayan Koster adalah Madeeng Anyar atau karnaval. “Karena masih dalam masa pandemi, karnaval ditampilkan secara virtual sebagai upaya menghindari kerumunan agar tidak menimbulkan klaster baru penyebaran COVID-19,” ujarnya.

Dikatakan, Medeeng Anyar merupakan bentuk carnaval virtual, hasil dari kolaborasi seniman muda Bali yang merangkum berbagai unsur seni seperti tari, musik, serta fashion yang dikemas dan diolah secara artistik dalam visual dengan penggunaan teknik-teknik sinematografi. (Subrata/balipost)

BAGIKAN