Pengungsi di GOR Swecapura mulai mengalami gangguan kesehatan, Jumat (22/9). (BP/sos)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Warga Desa Sebudi, Kecamatan Selat Karangasem dan sekitarnya yang mengungsi GOR Swecapura, Klungkung sampai pukul 08.30 Wita, Jumat (22/9) telah mencapai 186 KK yang terdiri 652 jiwa. Sehari berlangsung, beberapa orang telah mengalami gangguan kesehatan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, Putu Widiada menjelaskan penanganan pengungsi yang terdiri dari berbagai usia ini terus berlanjut. Pihaknya pun menyatakan belum menemui kendala berarti. Aktivitas MCK sudah tertangani dengan memanfaatkan toilet sekolah yang ada di sekitar GOR. “Untuk fasilitas masih mendukung. Toilet sudah tersedia 23 unit,” jelasnya.

Baca juga:  Warga Tuwed Meninggal Pagi, Hasil Swab Positif COVID-19 Keluar Sore

Selain di GOR, warga yang mengungsi secara mandiri juga ada di sejumlah desa dengan menumpang di rumah kerabat atau memanfaatkab fasilitas umum. Akibat keterbatasan personil, itu belum terlayani logistik. “Tetapi kami sudah berupaya untuk mengajaknya ke GOR. Mereka belum mau. Ini sedang diusahakan hiar jadi satu tempat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapatni menyatakan sesuai hasil pemeriksaannya, sejumlah pengungsi mengalami gangguan kesehatan, seperti hipertensi, sesak nafas pada bayi,hingga rematik. “Tetapi secara umum, kondisinya masih tergolong baik. Untuk yang kesehatannya menurun sudah langsung tertangani,” jelasnya.

Baca juga:  Potensi Pasarnya Besar, Kuku Bima Makin Serius Garap Bali-Nusra

Sebagai bentuk penanganan terhadap jumlah pengungsi yang berpotensi meningkat, mantan Direktur RSUD ini mengaku menempatkan petugas yang siaga 24 jam. “Itu diatur. Akan ada sepuluh petugas yang rutin berjaga. Ini juga dikoordinasikan dengan RS maupun rumah sakit. Intinya kami siap memberikan penanganan,” tandasnya.

Pengungsian ini mulai berlangsung, Kamis (21/9) pukul 10.30 Wita, seiring dengan status Gunung Agung level siaga. (Sosiawan/balipost)

Baca juga:  Sejumlah Vaksin COVID-19 Sedang Dikaji Jadi "Booster"
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *